Berita Bantul Hari Ini
Volume Sampah Saat Lebaran Meningkat hingga 900 Ton per Hari di TPA Piyungan
Sampah yang dibuang di TPA Piyungan berasal dari sampah rumah tangga dan sampah yang berasal dari lokasi wisata.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji mengatakan bahwa untuk mengatasi permasalahan penutupan TPA Piyungan saat ini dan ke depannya, ia berupaya untuk membangun kapasitas Tempat Pengolahan Sampah - Reduce Reuse Recycle (TPS3R) yang saat ini berjumlah 64 tersebar di Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Sleman.
"Sekarang ini ada 64 TPS3R yang harus kita bangun kapasitasnya, nanti setiap TPS3R minimal bisa mengelola sekitar 2-3 desa di sekitarnya. Sehingga yang masuk ke TPA sekitar 10 persen, itupun hanya residu," tuturnya.
Ia pun mendorong setiap kalurahan membangun TPS3R sendiri.
Dengan demikian, semakin banyak sampah yang bisa diolah.
Baca juga: Produksi Sampah di Kota Yogyakarta Meningkat Selama Idulfitri 2022
"Kami merencanakan akan ada 109 TPS3R lagi, supaya sampah itu selesai di tingkat kalurahan," imbuhnya.
Terkait dengan tuntutan warga dan penutupan TPA Piyungan , Kuncoro mengatakan bahwa pemerintah daerah terus berproses untuk memberikan pelayanan terbaik, baik untuk warga sekitar TPA Piyungan ataupun warga yang membuang sampah.
"Kami sudah berproses melalui penataan dan pengolahan lindi juga kami jaga benar. Bahkan sampai endapan di tampungan air lindi kami keruk, harapanya pengolahan bisa sempurna," tuturnya.
"Ya tentu kami juga mengakui sekeras apapun upaya kami, pasti alam ikut berpengaruh, bau kebawa angin juga kemana-mana. Hujan deras pasti (sampah) mlorot, mlorot karena kita tidak pilah sampah. Ketika sampah plastik dicampur, maka plastik akan jadi bidang gelincir. Kalau sudah kemana-mana ya harus kita naikan lagi," urainya.
Maka dari itu, ia menekankan bahwa perlu adanya pemilahan sampah sejak dari rumah.
Yang perlu dipahami, ujarnya lagi, bahwa produk sampah tidak semakin berkurang tapi semakin tambah.
"Jadi kami terus mengkampanyekan agar seluruh masyarakat dapat melakukan pilah mandiri. Masalah sampah ini adalah tanggung jawab kita bersama," tambahnya.( Tribunjogja.com )