Hepatitis Akut Menyerang Anak, Berikut Laporan 228 Kasus di 20 Negara & Gejal-gejalanya Menurut WHO

Indonesia melaporkan ada tiga anak berusia 2 tahun, 8 tahun dan 11 tahun, meninggal di Jakarta kemungkinan tertular hepatitis pediatrik

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
freepik
Update terbaru hepatitis akut. Foto Ilustrasi: Kasus Hepatitis Akut yang Diinvestigasi WHO, Terdeteksi di Inggris hingga Indonesia 

Menurut dia, ada kemungkinan muncul jenis adenovirus baru atau infeksi adenovirus terjadi bersamaan dengan beberapa faktor risiko lain, seperti paparan racun atau infeksi dengan patogen lain.

Apa itu Adenovirus F41?

Dilansir dari BBC, Senin (25/4/2022), Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan, jenis adenovirus yang disebut F41 diduga menjadi penyebab yang paling mungkin dari kasus hepatitis langka yang mendunia saat ini.

Sebagai informasi, sebagian besar anak-anak yang terkena dampak dari infeksi adenovirus tipe 41 itu memiliki gejala penyakit gastroenteritis (diare dan mual) diikuti oleh penyakit kuning atau menguningnya kulit dan mata.

"Informasi yang dikumpulkan melalui penyelidikan kami semakin menunjukkan bahwa peningkatan hepatitis mendadak pada anak-anak ini terkait dengan infeksi Adenovirus," ujar Direktur Klinis Infeksi di UKHSA, Dr Meera Chand.

"Namun, kami sedang menyelidiki penyebab potensial lainnya," lanjut dia.

Diduga jadi penyebab hepatitis langka

Para ahli menekankan bahwa kebanyakan anak yang terkena Adenovirus tidak akan menjadi sangat tidak sehat.

Namun, kasus peradangan hati (hepatitis) sangat jarang terjadi, tetapi bisa sangat serius.

Para ilmuwan dan dokter saat ini sedang menyelidiki apakah ada perubahan susunan genetik virus yang mungkin memicu peradangan hati dengan lebih mudah terjadi.

Pada penjelasan lain, disebutkan bahwa pembatasan atau karantina dalam pandemi Covid-19 mungkin menyebabkan anak-anak pertama kali terpapar Adenovirus.

Apakah Adenovirus berkaitan dengan Covid-19?

WHO mengatakan, dari 169 pasien anak yang terkena hepatitis misterius ini, 20 di antaranya positif virus corona.

Meski begitu, tidak ada bukti bahwa hepatitis berkaitan dengan Covid-19, walaupun anak-anak tersebut belum divaksinasi.

Para ahli mengingatkan, keterkaitan virus corona tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan, dan kasus hepatitis mungkin berkaitan dengan pandemi Covid-19.

Misalnya, langkah-langkah kesehatan masyarakat yang diterapkan selama dua tahun terakhir mungkin membuat lebih sedikit anak-anak yang terpapar adenovirus umum.

Menurut salah satu hipotesis kerja UKHSA, hal itu pada gilirannya mungkin membuat anak-anak menjadi lebih rentan terkena penyakit saat ini.

Tentunya hal ini masih butuh pengkajian dan data yang akurat.

(*/kompas.com)

Artikel tayang di https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/04/200000865/update-kasus-hepatitis-misterius-sudah-terdeteksi-228-kasus-di-20-negara?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved