Laris Manis Tanjung Kimpul Bunga Tabur di Jogja
Memasuki hari kedua Idulfitri 1443 Hijriah, penjualan bunga tabur di Kota Yogyakarta mulai kebanjiran pesanan.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Memasuki hari kedua Idulfitri 1443 Hijriah, penjualan bunga tabur di Kota Yogyakarta mulai kebanjiran pesanan.
Satu di antara penjual bunga tabur tertua di depan Pasar Kranggan, tepat di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 14, Kelurahan Gowongan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, Darmo (85), merasa senang, sebab bunga tabur yang dijualnya laris manis.
"Laris manis tanjung kimpul, dagangannya habis uangnya terkumpul, " ucap Darmo, pemilik Kedai Bunga Mawar Sekar Ayu Kranggan, kepada Tribunjogja.com, Selasa (3/5/2022) siang.
Dikatakannya, saat ini, dalam satu hari ia mampu menjual 15 karung bunga tabur atau setara 450 keranjang bunga tabur segar ukuran kecil.
Bunga tabur yang ia jual, terdiri atas bunga mawar merah, bunga mawar putih, bunga mlati, dan bunga kantil.
Begitu pula dengan, Sugeng (41), anak dari Darmo, turut mengatakan, penjualan bunga tabur saat ini sangat meningkat.
"Sangat meningkat sekali penjualan bunga tabur saat ini dari pada sebelum bulan puasa kemarin. Sebelum bulan puasa kemarin, dalam sehari hanya ada 10 orang yang membeli bunga tabur, tapi kalau saat ini dalam sehari bisa lebih dari 150 orang yang membeli bunga tabur," bebernya.
Ia mengatakan, rata-rata pembeli bunga tabur di Kedai Bunga Mawar Sekar Ayu Kranggan berasal dari luar Kota Yogyakarta, atau pemudik yang sedang berziarah di Yogyakarta.
Lanjutnya, bunga tabur yang dijual oleh Darmo dapat dibandrol mulai dari Rp40.000 hingga Rp100.000.
Ditemui secara terpisah, Mulyadi (68), asal Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, turut menjual bunga tabur setiap menjelang hari Ramadan dan setiap Hari Raya Idulfitri tepat di sebelah Kedai Bunga Mawar Sekar Ayu Kranggan.
Dia juga mengaku, penjualan bunga tabur selama saat Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah turut meningkat.
"Kalau Idulfitri ini banyak yang beli bunga tabur, karena banyak yang pulang kampung dan ziarah juga," ucapnya.
Ia pun membandingkan penjualan bunga tabur pada saat lebaran Idulfitri 1442 Hijriah.
Lanjutnya, apabila data penjualan bunga tabur saat ini dibandingkan data penjualan Idulfitri tahun lalu, jelas lebih banyak konsumen membeli pada saat ini.
"Kalau tahun lalu sepi karena masih pandemi juga, jadi masih banyak yang belum mudik. Dan Idulfitri tahun lalu hanya beberapa orang saja yang membeli bunga tabur di tempat saya, tidak seperti saat ini," ujarnya.
Katanya saat Idulfitri tahun lalu, rata-rata per hari hanya 30 orang yang membeli bunga tabur di tempatnya. Sementara itu, kini ini dalam sehari lebih dari 50 orang telah membeli bunga tabur di tempatnya.