Perantau ke Gunungkidul, Bupati Tak Sarankan Mudik dengan Motor

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Warga asli Gunungkidul di perantauan kini bisa kembali ke kampung halaman setelah 2 tahun tak pulang karena kondisi pandemi Covid-19 .

Berbagai jenis kendaraan pun digunakan, mulai dari angkutan umum, mobil, hingga motor.

Meski demikian, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengharapkan pemudik tidak datang dengan sepeda motor, terutama yang datang dari jauh.

"Sebisa mungkin tidak pakai sepeda motor karena lebih rawan," katanya, Sabtu (30/04/2022).

Sunaryanta tak menampik mudik dengan sepeda motor sudah menjadi tren dan tradisi bagi masyarakat.

Baca juga: H-3 Lebaran 2022, Jalur Mudik di Patuk Gunungkidul Terpantau Masih Landai

Namun ia menilai kewaspadaan perlu lebih dikedepankan, sehingga jenis kendaraan lain lebih disarankan.

Khusus bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN), ia secara tegas melarang mereka mudik dengan kendaraan dinas.

Bagi mereka yang membandel, maka akan ditindak sesuai aturan yang berlaku.

"Saya minta masyarakat juga lapor jika mengetahui ada ASN yang mudik dengan kendaraan pribadi," ujar Sunaryanta.

Sedangkan saat kembali ke perantauan, ia juga berharap tidak membawa banyak anggota keluarganya untuk ikut serta.

Tradisi ini juga lazim dilakukan saat masa Lebaran.

Sebab Sunaryanta menilai kondisi itu bisa menambah beban bagi keluarga perantau sendiri.

Namun jika memang harus demikian, ia meminta segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik.

Baca juga: 150 Ribu Wisatawan Diprediksi Kunjungi Gunungkidul Selama Libur Lebaran

"Jangan sampai nanti ada masalah di tempat perantauan," katanya.

Sunaryanta mengatakan para pemudik yang datang ke Gunungkidul dipastikan akan terdata.