Hadapi Arus Mudik dan Libur Lebaran, Ini Skema Rekayasa Lalu Lintas di 4 Obyek Wisata Prioritas DIY
Biasanya mulai H-3 sejumlah destinasi wisata mulai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun dari luar DIY.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY mulai bersiap menerapkan sejumlah rencana pengurai kepadatan kendaraan saat mudik lebaran 2022 dan saat libur lebaran.
Direktur Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan, selain fokus terhadap jalur mudik, pihaknya juga berkonsentrasi untuk menerapkan skema rekayasa lalu lintas saat libur lebaran.
Biasanya mulai H-3 sejumlah destinasi wisata mulai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun dari luar DIY.
"Kami sudah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas di empat obyek wisata prioritas," kata Iwan, Minggu (24/4/2022).
Iwan menjelaskan, rekayasa lalu lintas yang pertama berada di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.
Nantinya kendaraan yang hendak menuju ke Malioboro hanya dapat dilalui dari Jalan Mataram dan Jalan Abu Bakar Ali atau dari arah stadion Kridosono dan Jalan Margo Utomo (Tugu) Yogyakarta.
Khusus yang dari Jalan Mataram tidak diperkenankan belok kanan atau ke arah Jalan Abu Bakar Ali menuju ke stadion Kridosono.
"Di tiap-tiap sirip Malioboro akan ditempatkan petugas untuk menjaga. Prediksi kami Malioboro akan padat. Tapi ya memang seperti itu ciri khasnya Malioboro," jelasnya.
Rekayasa lalu lintas menuju obyek wisata lainnya yakni di ruas yang mengarah ke obyek wisata Kaliurang, Kabupaten Sleman.
Iwan mengatakan, ada empat rencana rekayasa dari kepolisian yang dimungkinkan terjadi.
Pertama, alur menuju obyek wisata Kaliurang dibuat menjadi satu arah atau one way, yaitu melalui TPR Utama Jalan Kaliurang.
Baca juga: 4 Juta Kendaraan Diprediksi Masuk Yogya Selama Libur Lebaran, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Baca juga: Polres Bantul Akan Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Sejumlah Lokasi Wisata Saat Lebaran 2022
Kedua, saat kendaraan telah sampai di tugu udang, kendaraan diarahkan ke kanan atau ke Jalan Astomulyo.
Rencana ketiga, kendaraan di lokasi taman wisata Kaliurang pada saat akan meninggalkan lokasi wisata, seluruh diarahkan ke TPR Barat atau Jalan Boyong.
Skema yang keempat, lanjut Iwan, tepatnya di Simpang Tanen, Polisi dan Dishub setempat memberikan rambu larangan melintas ke arah Utara.
Sementara rekayasa lalu lintas di obyek wisata Kabupaten Bantul, Polisi fokus di tiga lokasi yakni obyek wisata Imogiri, Dlingo, dan kawasan Pantai Parangtritis Bantul.
Khusus di wilayah Bantul, Polisi lebih terfokus pada pengaturan dan pengamanan dititik-titik yang rawan terjadi kecelakaan.
"Kami bekerjasama dengan Dishub DIY. Nanti untuk bus-bus besar akan ada pemeriksaan oleh Dishub sebelum diizinkan naik ke destinasi wisata," kata dia.
Hal itu dilakukam agar kejadian laka lantas yang menewaskan banyak penumpang di jalur Mangunan tidak terulang kembali saat libur lebaran tahun ini.
Kemudian, fokus pengamanan jalur wisata oleh kepolisian yang keempat yakni berada di Kabupaten Gunungkidul.
Menurut Iwan, tidak menutup kemungkinan bus besar diberlakukan satu arah, yakni datang dari Jalan Baron dan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) ketika bergerak ke timur dan melewati pantai krakal.
Skema yang kedua, untuk kembali ke Kota Yogyakarta kendaraan wajib melalui Tepus, menuju Simpang tiga Mulo belok kanan menuju arah Wonosari.Pengaturan lalu lintas selanjutnya, untuk kendaraan dari jalur Baron sampai Pantai Krakal, bus besar dapat berlaku dua arah.
Yang keempat, bus besar dari arah Baron yang ingin kembali ke Kota Yogyakarta wajib melalui JJLS.
"Dilarang kembali ke Jogja melalui Jalan Baron, karena daerah Kemadang-Kemiri jalannya sempit, tidak bisa bus berpapasan," ungkapnya.
Skema yang terakhir untuk jalur wisata di Gunungkidul, dijelaskan Iwan rekayasa arus kendaraan di simpang tiga Trowono-JJLS, dimana kendaraan kecil atau mobil pribadi dirahkan melalui Imogiri.
"Sedangkan bus besar wajib melalui Patuk. Rekayasa lalu lintas empat obyek wisata prioritas ini dapat berubah-ubah kapan pun," kata dia.
Tidak menutup kemungkinan, lanjut Iwan, pihaknya menerapkan ganjil genap kendaraan yang hendak menuju ke destinasi wisata.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kasatlantas masing-masing wilayah. Akan ada penerapan rekayasa arus kendaraan sesuai kondisi di lapangan," tegas dia.
Iwan tidak menampik 3,9 juta kendaraan pemudik akan masuk ke wilayah DIY.
Sehingga saat libur lebaran nanti diperkirakan wilayah DIY akan dipadati kendaraan.
"Oleh karena itu, masyarakat manuto (ikuti) arahan dari kepolisian di lapangan. Disuruh belok kanan, ya, kanan. Kiri, ya, belok kiri," ujarnya.
Sementara, Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, pengecekan kendaraan yang menuju destinasi wisata akan tetap dilakukan.
Hal itu dilakukan untuk memperkecil adanya kecelakaan di jalur ekstream menuju obyek wisata.
"Sudah kami siapkan skemanya. Kami juga mendirikan lima pos pengamanan yang di dalamnya ada termasuk pengecekan kendaraan dan sopir," pungkasnya. (Tribunjogja)