Berita Sleman Hari Ini
Ribuan Bungkus Sudah Dipesan, Perajin Tape Ketan di Sleman Kebanjiran Order Jelang Lebaran
Wajikem (67), selaku perajin tape ketan Hijau Yu Jikem, di Rt 03/Rw 33, Padukuhan Mejengan, Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sleman,
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - tape ketan menjadi bagian makanan pelengkap untuk disajikan oleh para pemilik rumah kepada tamu saat Idulfitri .
Makanan yang memiliki cita rasa manis dan kecut ini sangat diminati oleh berbagai kalangan generasi, terutama di DI Yogyakarta.
Wajikem (67), selaku perajin tape ketan Hijau Yu Jikem, di Rt 03/Rw 33, Padukuhan Mejengan, Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, DIY, setiap hari dibantu oleh suaminya untuk memproduksi dua ratus bungkus tape ketan .
"Biasanya saat mendekati lebaran Idulfitri, saya mendapat pesanan dari orang-orang di dekat tempat saya tinggal," kata Wajikem, kepada Tribunjogja.com, di tempat produksi tape ketan Hijau Yu Jikem, Jumat (22/4/2022) siang.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 22 April 2022: Tambah 10 Kasus Baru, 6 Pasien Dinyatakan Sembuh
Kini, sudah ada 26 orang yang memesan tape ketan dengan perkiraan lebih dari 2.600 bungkus tape ketan yang dipesan di tempatnya untuk Idulfitri nanti.
Sementara itu, saat pandemi Covid-19, ia hanya memproduksi 15 kilogram beras ketan atau setara tiga ribu bungkus tape ketan.
Sebelum pandemi Covid-19, ia mampu memproduklsi 100 kilogram beras ketan atau setara 20.000 bungkus tape ketan saat Idulfitri.
Ia melakukan proses produksi tape ketan setiap pukul 09.00 WIB - 19.00 WIB.
Katanya, proses pembuatan tape ketan juga cukup mudah.
Dia hanya memerlukan bahan dasar beras ketan, gula, ragi, daun katu, dan sebagainya.
Baca juga: Polres Gunungkidul Ungkap 2 Jaringan Pengedar Pil Sapi di Maret 2022, 9 Pengedar Dibekuk
Ia juga menjelaskan, proses pembuatan tape ketan tersebut harus melalui tahap penakaran beras ketan, pencucian beras ketan, pengukusan, dan pemberiaan warna beras ketan.
Ucapnya, saat pemberian warna beras ketan tidak menggunakan pewarna makanan yang ada di pasaran, melainkan hanya menggunakan pewarna dari daun katu yang telah ia petik dari pohon katu yang ada di rumahnya.
Setelah itu, nantinya akan dilakukan pengukusan beras ketan kembali dan setelah beberapa saat akan didinginkan di udara terbuka untuk dapat dibungkus menggunkan daun pisang.
Ujarnya, dalam satu bungkus tape ketan dapat dibandrol Rp1.000. (nei)