Fenomena Antariksa : 21-22 April 2022 Akan Ada Hujan Meteor Lyrid, Bisa Dilihat Tanpa Alat Bantu
Jika cuaca cerah, pada 21-22 April 2022 Anda berkesempatan menyaksikan fenomena Hujan Meteor Lyrid nan indah tanpa alat bantu. Simak tips berikut ini.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Fenomena unik nan menarik, yaitu Hujan Meteor Lyrid, dikabarkan akan terjadi pada 21-22 April 2022.
Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang menyampaikan, Hujan Meteor Lyrid bisa disaksikan pada Kamis, 21 April 2022, mulai pukul 22.15 hingga 05.00 waktu setempat.
"Untuk belahan bumi selatan, bisa disaksikan sejak pukul 22.15 hingga pukul 05.00 waktu setempat,” tutur Andi kepada Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
“Sedangkan untuk belahan bumi utara, baru bisa disaksikan sejak keesokan harinya (22 April 2022) pukul 00.15 hingga pukul 05.00 waktu setempat,” papar Andi, seperti dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
Ia juga menjelaskan bahwa intensitas maksimum hujan meteor ini di Indonesia bervariasi, yaitu antara 12 sampai 15 meteor jatuh setiap jamnya, dengan tinggi maksimum saat di zenit antara 45 sampai 61 derajat.
Bagi yang belum tahu, zenit adalah titik di angkasa yang berada persis di atas pengamat. Posisi zenit di angkasa tergantung pada arah gaya gravitasi bumi di tempat pengamat berada.
Baca juga: 10 Fenomena Langit Menarik di Bulan September 2021 : Salah Satunya Puncak Hujan Meteor
Nah, untuk melihat Hujan Meteor Lyrid, Anda disarankan untuk menengok ke arah timur laut sampai utara.
Lokasi yang bisa digunakan untuk melihat Hujan Meteor Lyrid adalah tempat yang bebas dari polusi cahaya.
Andi menjelaskan, untuk melihat Hujan Meteor Lyrid, Anda tidak perlu menggunakan alat bantu apapun.
Namun, jika ingin merekam fenomena ini, Andi berpesan, Anda perlu menggunakan kamera all-sky.
Sementar itu, menurut tips dari The National Aeronautics and Space Administration (NASA), agar Hujan Meteor Lyrid bisa dinikmati dengan jelas, Anda perlu mencari tempat yang jauh dari kota atau jauh dari lampu jalanan.
Anda bisa menyiapkan tikat, selimut, atau kursi portable untuk menikmati pemandangannya.
Baca juga: VIDEO: Matahari di Atas Ka’bah Hingga Hujan Meteor, Fenomena Langit di Juli 2021
Jika ingin, Anda bisa berbaring terlentang dengan kaki menghadap ke arah timur, kemudian lihat ke atas.
Nikmati pemandangan langit yang gelap selama setidaknya 30 menit.
Nah, setelah 30 menit menatap langit gelap, mata Anda akan mulai beradaptasi dan Anda pun bisa menyaksikan hujan meteor.
Siapkan minuman hangat dan camilan jika perlu. Anda juga bisa menyaksikannya sambil mendengarkan musik.
Tentu saja, hujan meteor ini bisa Anda saksikan saat langit malam bersih tanpa awan mendung, ya.
Sekilas tentang Hujan Meteor Lyrid

Dilansir Kompas.com dari laman NASA, Hujan Meteor Lyrid adalah salah satu hujan meteor tertua yang diketahui sampai saat ini. Sebab, Lyrid telah diamati selama 2.700 tahun.
Penampakan Hujan Meteor Lyrid pertama kali tercatat pada tahun 687 SM oleh seorang penduduk China.
Lyrid dikenal dengan meteor yang cepat dan terang, meskipun tidak secepat atau sebanyak Perseid yang terlihat pada bulan Agustus.
Intensitas Hujan Meteor Lyrid bisa mencapai 100 meteor per jam.
Penampakan Hujan Meteor Lyrid yang lebat terjadi pada 1803 (di Virginia), 1922 (di Yunani), 1945 (di Jepang), dan 1982 (di Amerika Serikat).
Secara umum, 10 sampai 20 meteor Lyrid dapat dilihat per jam selama puncaknya.
Lyrid sering meninggalkan debu bercahaya di belakang saat melesat melalui atmosfer bumi. Debu bercahaya ini dapat diamati selama beberapa detik. (*)