Berita Bisnis Terkini
Produsen Slondok di Sleman Raup Omzet Jutaan Rupiah Per Bulan
Dalam seminggu, dari dua kuintal singkong dapat menghasilkan omzet Rp 1,6 jutaan selama tujuh hari.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Slondok merupakan satu di antara makanan ringan yang cukup terkenal di DI Yogyakarta .
Produsen slondok di Padukuhan Duwet, Kalurahan Sendangadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman , Yudi Prasetyo (54), dalam seminggu mampu memproduksi slondok sebanyak 50 kilogram.
"Tetapi, 50 kilogram itu tidak langsung kami proses dalam satu kali produksi. Melainkan kami bagi dalam dua kali proses produksi," kata Yudi kepada wartawan di tempat produksinya, Minggu (17/4/2022) siang.
Usaha yang dirintis bersama istrinya yakni Suti (53), mampu menghabiskan dua kuintal singkong dalam seminggu.
Baca juga: Warga Sleman Ini Raup Omzet Jutaan Rupiah dari Kreasi Tas Anyaman Plastik
Walau demikian, Yudi menjelaskan, usaha yang telah berdiri sejak 2004 itu, turut terdampak adanya pandemi Covid-19 .
Sebelum dua tahun lalu, pihaknya mampu mengolah singkong tiga kuintal dalam seminggu.
Ia menyebut, proses produksi slondok tidak mudah.
Dalam proses pembuatan slondok, dia dan istrinya harus membeli bahan baku di Pasar Tempel Kabupaten Sleman .
Kemudian, lanjutnya singkong tersebut akan diproses secara singkat baik itu melewati tahap pengupasan, pencucian, parut, pemberian rempah, dan sebagainya hingga diinapkan selama semalam di udara terbuka agar singkong yang telah diadoni itu dapat kenyal dan mudah digiling.
Ia mengatakan, proses penggilingan adonan slondok dilakukan menggunakan mesin khusus.
Setelah itu, ia menjelaskan, akan dilakukan pencetakan dan dijemur di bawah terik matahari.
Sebab, katanya, tanpa adanya sinar matahari saat proses itu, dapat membuat slondok mudah jamuran dan tidak dapat dijual di pasaran.
Baca juga: Camilan Mewah, Renyah, dan Empuk ! Berikut 5 Rekomendasi Singkong Keju di Jogja
Maka dari itu, cuaca hujan menjadi hambatan untuknya dalam proses produksi.
Setelah semua proses tersebut dilewati, ia akan menggoreng slondok dan memasarkannya di daerah tempat produksinya hingga di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang , Jawa Tengah.
Estimasi hasil produksinya, dalam seminggu sebanyak 200 bungkus dan setiap bungkus berisi 250 gram.
Dikatakannya, dalam satu bungkus slondok dapat dibandrol Rp8.000.
Saat ini, dalam seminggu ia bisa meraih omset sebesar Rp1.600.000, atau dalam satu bulan dapat meraih omset sebesar Rp6.400.000.( Tribunjogja.com )