Mutiara Ramadhan Tribun Jogja LDNU DIY

Puasa, Ibadah dan Pertolongan Allah

Secara praktis, puasa adalah ibadah fisik. Selama berpuasa kita diperintahkan untuk menahan diri dari segala yang membatalkan puasa.

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Ahmad Rafiq PhD, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DIY 

Pertolongan Allah dalam ibadah itu juga menghilangkan keangkuhan dan kesombongan dari sesama makhluk karena merasa ibadahnya lebih baik dari orang lain. Ibadahnya tidak untuk mencari ketinggain derajat di hadapan manusia, ibadah untuk semata mengharap ketinggian derajat di sisi Allah.

Sementara itu, perbedaan di antara makhluk, apakah sesama manusia, atau dengan makhluk lainnya di alam semesta menjadi pengingat akan kehambaan seseorang yang sedang dan selesai beribadah, bukanlantas menjadi seperti tuhan atas makhluk yang lain.

Baiknya puasa kita secara fisik, tertibnya shalat kita secara lahir, besarnya hitungan zakat kita secara material, untuk menyebut sebagiannya, tidak lantas mengantar seorang hamba merasa lebih baik dan lebih tinggi dari hamba yang lain yang secara fisik, lahir, dan material ibadahnya nampak berbeda. Dus, ibadah yang disempurnakan pada aturan lahiriah dan capaian kesadaran kehambaan akan memandu manusia-manusia yang tunduk kepada Allah, santun kepada sesama makhluk, dan bijak menyikapi perbedaan dalam beribadah dan beragama. Perbedaan kemanusiaan dan kemakhlukan justru menjadi jalan untuk beribadah dan menghamba kepada Allah, bukan untuk aniaya dan zalim meninggikan diri dari makhluk yang lain. Wallahu a’lam. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved