HATI-HATI, Stres Berlebih Bisa Picu Kenaikan Gula Darah dan Gangguan Kesehatan Lainnya
Stres emosional dan atau stres fisik ternyata memiliki pengaruh buruk bagi tubuh kita. Ini risiko gangguan kesehatan yang bisa terjadi akibat stres.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Semua orang di dunia ini tentu memiliki masalah masing-masing yang dapat memicu beban pikiran atau membuat orang mengalami stres.
Meski begitu, setiap orang perlu mencari cara untuk mengatasi rasa stres agar tidak terjadi terus-menerus.
Pasalnya, stres berlebih ternyata dapat meningkatkan kadar gula darah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres ekstrem dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Dilansir Tribunjogja.com dari Kompas.com, ketika Anda merasa stres, tubuh ingin memastikan bahwa Anda memiliki energi yang cukup untuk mengatasi penyebab stres. Akibatnya, tubuh melepaskan banyak glukosa.
Baca juga: Tips Meringankan Keluhan Asam Lambung Tanpa Membatalkan Puasa
Stres juga menyebabkan kenaikan hormon kortisol dan penurunan kadar insulin. Saat kondisi ini terjadi, kandungan glukosa dalam darah meningkat yang bisa berpotensi pada diabetes.
Tentu Anda sudah tahu bahwa gula darah tinggi bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Apabila gula darah tinggi, orang akan lebih berisiko mengalami komplikasi diabetes seperti kerusakan saraf, kehilangan penglihatan, kerusakan ginjal, dan peningkatan risiko penyakit kardio vaskular.
Karena itu, Anda perlu memastikan kadar gula darah di tubuh Anda seimbang.
Salah satu caranya adalah dengan mengelola stres agar tidak berpengaruh pada kadar gula dalam darah.
Baca juga: Daftar Herbal yang Miliki Sifat Anti-Diabetes, Bisa Bantu Turunkan Gula Darah
Pengaruh stres terhadap kondisi tubuh

Stres yang dialami seseorang, baik itu stres emosional maupun stres fisik bisa sangat mempengaruhi kondisi tubuh.
Ketika tubuh mengalami stres berat, maka tubuh akan melepaskan lebih banyak kortisol.
Saat tubuh Anda mengirimkan sinyal stres, baik itu stres emosional maupun stres fisik, maka hormon kortisol akan dilepaskan untuk membantu tubuh merespons ancaman yang dirasakan.
Nah, selain mempengaruhi gula darah, kortisol juga berpengaruh dalam mengontrol tekanan darah dan mengurangi peradangan.
Hormon ini juga merupakan hormon yang digunakan sebagai respons "fight-or-flight" (melawan atau pergi) ketika ada bahaya.
Baca juga: Waspada Asam Lambung yang Muncul Akibat Stres dan Kecemasan Berlebih
Respons ini akan memungkinkan tubuh siap menghadapi bahaya atau siap lari darinya.
Lebih lanjut, kortisol juga dapat mendorong hati untuk melepaskan glukosa dan asam lemak untuk membantu memberikan energi yang dibutuhkan tubuh dalam menghadapi stres.
Jika Anda mengalami stres berat yang terjadi secara terus-menerus dan tak kunjung diatasi, maka Anda akan berisiko terkena gangguan kesehatan.
Tidak hanya diabetes saja, tetapi juga gangguan jantung, sakit kepala, sindrom iritasi usus besar, bahkan sampai alzheimer.
Mulai sekarang, carilah kegiatan positif yang mampu mengurangi stres Anda agar terhindar dari gangguan kesehatan.
Anda bisa mulai mengonumsi makanan sehat yang lezat, menjalankan rutinitas olahraga favorit, merawat kebun, merawat hewan, atau hal positif lainnya.
Jika segala upaya telah dikerahkan namun stres tak juga hilang, jangan ragu untuk meminta bantuan dan berkonsultasi kepada terapis atau psikolog di fasilitas kesehatan terdekat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengaruh Stres Pada Kadar Gula dalam Darah" dan "5 Penyakit akibat Stres, Jangan Disepelekan" (Ariska Puspita Anggraini)