Berita Bantul Hari Ini
Bupati Bantul Dukung BRTPD sebagai Tempat untuk Membina Anak yang Terlibat Kejahatan Jalanan
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menginstruksikan agar Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) di Kapanewon
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menginstruksikan agar Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) di Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul dijadikan tempat membina anak-anak yang terlibat kejahatan jalanan.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pun mendukung program yang direncanakan oleh Gubernur DIY tersebut.
Menurutnya, anak-anak yang jadi pelaku kejahatan jalanan perlu mendapat rehabilitasi mental.
Baca juga: Sebuah Mobil Dipukul Pakai Kayu di Tempel Sleman oleh Pengendara Motor, Polisi Sebut Bukan Klitih
"Ini Sri Sultan Hamengku Buwono X menyarankan agar dilakukan rehabilitasi mental di gedung milik Dinas Sosial (Dinsos) yang ada di Pundong," ujarnya Kamis (14/4/2022).
Anak-anak yang bermasalah tersebut akan dibina di tempat tersebut agar tidak menular ke teman-temannya yang lain.
Selain dibina, anak-anak tersebut tetap akan mendapatkan haknya untuk mendapatkan pendidikan akademik.
"Kami mendukung dan itulah yang kami inginkan bahwa pelaku kejahatan jalanan harus dibina, jangan sampai menular ke teman-teman yang lain," ungkapnya.
Pelaku kejahatan jalanan yang rata-rata masih di bawah umur saat ini sudah menjalani proses hukum dan diamankan di Mapolres Bantul.
Karena masih kategori anak-anak, maka perlakuan mereka tetap harus dibedakan.
Namun demikian, Bupati menyatakan bahwa mereka tetap harus disadarkan bahwa perilakunya tidak benar dan melanggar hukum.
"Disadarkanlah, (agar) anak-anak punya akal dan hati nurani. Mosok mereka tega membunuh orang lain, saling menantang, itu bukan ciri anak pemberani, itu pengecut," tegasnya.
Baca juga: Pemkot Magelang Dorong Ranah Pendidikan Hasilkan Generasi Berkarakter
Halim menilai, orang yang pemberani itu karena dia benar, bukan berani karena salah. Karena itu, ia menyerukan kepada anak-anak di Bumi Projotamansari agar tidak mencelakai orang lain.
"Maka kami serukan ke anak-anak di Bantul untuk tidak mencelakai orang yang tidak bersalah atau sekadar iseng," paparnya.
Bupati menegaskan bahwa anak-anak yang terlibat kejahatan jalanan bukan generasi bangsa yang diharapkan.
"Seharusnya (menjadi) anak-anak yang kreatif dan berani menghadapi tantangan, bukan yang berani tawuran. Itu akan mencederai, berdosa, dan bisa dihukum," tandasnya. (nto)