Kuliner
Mengintip Proses Pembuatan Kue Kicak Khas Yogyakarta yang Hanya Ada Saat Ramadan
Kuliner khas Yogyakarta bernama kicak yang dapat ditemui hanya di bulan Ramadan masih tetap eksis sampai dengan saat ini.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Proses memasak bahan campuran itu dikatakan Retno hanya sekitar 15 menit, dengan catatan parutan kelapa mudanya sudah dikukus terlebih dahulu.
Setelah itu bahan baku uli yang diiris kotak-kotak dimasukan ke dalam wajan, kemudian diaduk sampai siap disajikan.
Kicak yang sudah siap dijual harus melalui proses pembungkusan.
Retno memakai daun pisang yang dilapisi kertas agar aroma kicak tidak berubah meski sudah berjam-jam dihidangkan.
"Untuk satu bungkusnya harganya Rp 5 ribu. Ini banyak yang pesan," jelasnya.
Dia menjelaskan, sejak dulu keluarga Retno Budiwati selalu rutin membuat kue kicak .
"Sejak dulu, sejak saya SD ibu sudah membuat kicak . Ini satu-satunya yang buat kicak di kampung kauman. Sekarang mungkin sudah generasi ke 3," terang dia.
Retno menjelaskan, dari delapan bersaudara, hanya dirinya lah yang memilih jalan melestarikan kuliner tradisional itu.
"Adik-adik saya tidak ada yang mau. Ya nanti gak tahu setelah saya ini siapa yang meneruskan," jelas perempuan usia 63 tahun ini.
Jika merasa penasaran dengan cita rasa kicak yang hanya ada saat Ramadan silakan berkunjung ke warung Retno Budiwati. ( Tribunjogja.com )