Berita Sleman Hari Ini
Terdampak Tol Yogyakarta-Bawen, SDN 1 Banyurejo Minta Kejelasan Pembangunan Gedung Baru
Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Banyurejo, Tempel menjadi satu di antara dua sekolah di Kabupaten Sleman yang terdampak proyek pembangunan Jalan Tol Yogya
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
"Waktu pembangunan (gedung baru sekolah) kalau bisa sedini mungkin. Sehingga pengerjaannya tidak akan asal-asalan," ujar dia.
Saat ini gedung SD N 1 Banyurejo masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa.
Kendatipun, beberapa rumah warga di Banyurejo, yang terdampak tol Yogyakarta-Bawen, sebagian mulai ada yang dibongkar.
Ismana meyakini, gedung sekolah tidak akan dibongkar oleh pengembang jalan tol sebelum ada gedung baru untuk relokasi karena itu kesepakatan awal saat sosialisasi di Kalurahan.
SDN 1 Banyurejo menempati tanah seluas 2.950 meter persegi dan sebagian dari lahan tersebut terdampak tol. Bidang yang terdampak meliputi bangunan kelas hingga halaman.
Nantinya, apabila terpaksa harus dibongkar sebelum selesai pembangunan gedung baru maka pihaknya sudah menyiapkan alternatif.
"Alternatif ada. Tapi kami bakalan repot karena ada banyak aset. Satu kali angkut dengan mobil sudah berapa. Dana dari mana," kata dia.
Jumlah siswa di SDN 1 Banyurejo ada sebanyak 99 siswa. Pada penerimaan siswa tahun ajaran 2021/2022 mengalami penurunan drastis hanya menerima 9 siswa.
Hal ini, kata Ismana karena senter beredar gedung sekolah bakal digusur terdampak pembangunan jalan tol dan belum ada kepastian relokasi.
Sehingga warga yang hendak menyekolahkan putra-putrinya di SDN 1 Banyurejo resah dan mereka memilih menyekolahkan di tempat lain.
"Banyak masyarakat yang tidak mendaftarkan anaknya ke SD N Banyurejo 1 karena resah. Tahun ajaran 2021/2022 cuma dapat 9 anak karena informasi tol masih gonjang-ganjing. Mereka takut, kalau menyekolahkan disini nanti nggak punya gedung," tutur Ismana.
Ia meyakini ketika relokasi gedung sekolah sudah ada kepastian maka minat masyarakat menyekolahkan putra-putrinya di SD yang sudah berdiri sejak tahun 1964 itu akan tumbuh lagi.
Komite SD Negeri 1 Banyurejo, Purnomo berharap pihak pengelola tol bisa bertanggungjawab atas nasib sekolah yang terdampak pembangunan jalan tol.
Sebab, gedung sekolah adalah fasilitas publik dan telah mendapatkan jaminan saat sosialisasi. Karenanya, Ia berharap gedung sekolah digusur apabila sudah ada gedung pengganti.
Baca juga: Konsumen Di Jogja Terpikat XSR 155, Partner Berkendara Handal Untuk Adventure
"Kalau digusur sebelum ada gedung pengganti, kami akan protes. Karena itu kesepakatan sejak awal," kata Purnomo.