Disdag Gunungkidul Usulkan Operasi Pasar Minyak Goreng Curah
Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul berencana melakukan operasi pasar (OP) selama bulan Ramadan ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul berencana melakukan operasi pasar (OP) selama bulan Ramadan ini.
OP dilakukan guna menjaga stabilitas harga sejumlah bahan pokok (bapok) kebutuhan masyarakat.
Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Disdag Gunungkidul, Sigit Haryanto mengatakan salah satu OP yang akan dilakukan terkait minyak goreng curah.
"Kami baru dalam pengajuan usulan untuk OP minyak curah," kata Sigit dihubungi pada Senin (11/04/2022).
Ia mengatakan OP akan dilakukan beberapa kali selama bulan Ramadan ini. Adapun pelaksanaannya menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia.
Sigit mengungkapkan belum lama ini OP untuk gula pasir mulai dilakukan, bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY.
OP digelar di Kalurahan Ngeposari, Semanu, di mana gula pasir dijual dengan harga Rp12.600,00 per kilogram (kg).
Baca juga: Pelaku UKM Antusias Borong Minyak Goreng Curah Lewat Operasi Pasar di Balai Kota Yogya
Baca juga: Minyak Goreng Curah Langka, Disperindag Kota Magelang Rencanakan Gelar Operasi Pasar
"Ini baru diajukan lagi OP gula pasir untuk minggu ini, rencananya di Kalurahan Wareng, Wonosari," ungkapnya.
Memasuki pekan kedua Ramadan, Sigit mengatakan harga sejumlah komoditas bapok yang sebelumnya naik kini berangsur turun. Antara lain seperti daging ayam broiler dan cabai rawit merah.
Menurutnya, daging ayam kini di kisaran Rp 36 ribu per kg dari yang sebelumnya Rp 38 ribu. Sementara cabai rawit merah turun cukup signifikan dari Rp 55 ribu menjadi Rp 32 ribu per kg.
"Yang stabil tinggi minyak goreng dan telur ayam broiler, kisaranya sekitar Rp 25 ribu per kg," ujar Sigit.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah (Sekda) DIY, Tri Saktiyana sebelumnya mengatakan ada rencana OP minyak goreng curah. Namun diperlukan koordinasi lebih lanjut dengan pusat.
Ia mengakui pihaknya membatasi upaya OP minyak goreng curah, sebab persediaannya cukup terbatas. Kondisi ini terjadi karena produksinya pun dibatasi.
"Tapi tetap kami upayakan agar barangnya selalu tersedia," kata Tri beberapa waktu lalu. (Tribunjogja)