Tol Yogyakarta Solo

Kabar Terbaru Rest Area Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Wilayah Klaten

Pembangunan rest area Demakijo-Jagalan pada proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Iwan Al Khasni
JASA MARGA
ILUSTRASI: Pembangunan rest area Demakijo-Jagalan pada proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dipastikan batal bergeser 

Tribunjogja.com Klaten - Pembangunan rest area Demakijo-Jagalan pada proyek jalan Tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dipastikan batal bergeser. Sebelumnya, rest area Demakijo-Jagalan yang berada di Kecamatan Karangnongko itu bakal digeser ke wilayah Kecamatan Ngawen.

Alasannya karena lokasi rest area Demakijo-Jagalan itu berada dekat dengan sumber mata air yang digunakan oleh warga untuk kepentingan pertanian.

Namun setelah dilakukan rapat koordinasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten dan pengembang tol PT Jogja-Solo Marga Makmur (PT JMM) disepakati jika rest area tidak jadi bergeser dan tetap di Demakijo-Jagalan.

Kepala Desa Demakijo, Ery Karyatno mengku bersyukur karena rest area proyek strategis nasional (PSN) itu tetap berada di perbatasan Desa Demakijo dan Desa Jagalan.

"Kemarin kan sempat ada isu rest area mau pindah, ya kami sempat khawatir juga, tapi ya alhamdulillah tidak jadi pindah," ujarnya saat TribunJogja.com temui
di desa itu, Kamis (7/4/2022).

Menurut dia, rest area jalan Tol Yogyakarta-Solo di Demakijo-Jagalan bakal dibangun dengan rest area tipe A yang dilengkapi dengan SPBU, minimarket dan ukuran parkir yang cukup luas.

"Lokasi rest area itu berada di tanah kas desa. Untuk proyek tol ini tanah kas desa yang kena itu 17 bidang dengan luas 3,9 miliar," ucapnya.

Ia berharap, proyek jalan tol itu dapat bermanfaat pada sektor perekonomian warga desa yang ia pimpin.

"Selain itu kita juga berharap warga desa kita disera untuk proyek tol ini dan bisa bekerja juga di rest area nantinya," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Teknik PT Jogja-Solo Marga Makmur (PT JMM), Pristi Wahyono mengatakan rest area Demakijo-Jagalan itu tidak bergeser dan dicarikan solusinya agar tetap berada di sekitar penetapan lokasi (penlok) rest area yang telah ditetapkan.

"Terkait rest area Bupati arahnya mengkehendaki lokasi lama sesuai dengan desain awal di Demakijo-Jagalan karena pertimbangan yang cukup bijak yakni pemerataan ekonomi," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, kata Wahyono, pihaknya merasa tidak keberatan dan siap memastikan jika rest area Demakijo-Jagalan batal bergeser.

"Dari JMM sendiri permintaan itu sebenarnya tidak ada masalah, tadi sudah ada solusi dan kajiannya. Yang jadi masalah karena lahan yang tersedia ini terbelah
oleh saluran irigasi, tapi tadi sudah ada solusinya. Masalahnya tidak terlalu besar hanya kecil dan bisa disiasati secara teknis," ucapnya.

Dana Rp 63 Miliar untuk Warga Demakijo

Musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian tanah terdampak jalan Tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kembali berlanjut. Kali ini, musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian tersebut berlangsung kepada warga Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko.

Adapun musyawarah itu berlangsung di aula kantor desa setempat, Kamis (7/4/2022).

Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono mengatakan jika di desa tersebut terdapat 48 bidang tanah milik warga dan tanah kas desa (TKD) yang dimusyawarahkan bentuk ganti kerugiannya.

"Tanah sebanyak 48 bidang ini milik warga dan tanah kas desa. Nilai total ganti kerugiannya sekitar Rp 63 miliar," ujar Sulistiyono saat TribunJogja.com temui di sela-sela kegiatan itu.

Ia menjelaskan, bagi warga yang telah menyetujui bentuk ganti kerugian tersebut, maka berkas untuk uang penggantian tanah terdampak tol tersebut bakal langsung dikirimkan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) di Jakarta.

"Warga punya waktu dua hari untuk berfikir terkait nilai ganti kerugian yang diberikan. Kalau sepakat langsung tanda tangan dan biar kami ajukan ke LMAN untuk pencairan," jelasnya.

Ia mengatakan, sejauh ini warga Desa Demakijo sepakat dengan nilai ganti kerugian tanah terdampak Tol Yogyakarta-Solo yang ditawarkan.

Sebab, nominal yang diberikan cukup besar bila dibandingkan dengan harga tanah pada harga normal.

Sementara itu, Kepala Desa Demakijo, Ery Karyatno mengatakan dari 48 bidang tanah yang terdampak proyek jalan bebas hambatan itu, sebanyak 17 bidang adalah
tanah kas desa.

"Kalau di total luas tanah desa yang kena tol itu 3,9 hektare dan tersebar di 17 bidang tanah," ucapnya.

Ia mengatakan, tanah 17 bidang milik desa itu belum diketahui nilai ganti kerugiannya.

Namun ia memaparkan tanah seluas 3,9 hektare itu digunakan oleh pihak tol untuk membangun rest area jalan Tol Yogyakarta-Solo 

"Daerah kita itu kan untuk rest area jalan tol. Rest areanya berada di Demakijo-Jagalan," ucapnya.

Diakui Ery, tanah kas desa yang terdampak tol itu bukanlah tanah produktif. Namun untuk tanah milik warga yang kena proyek tol sebagian besar tanah persawahan.

"Kalau pemukiman di Demakijo nggak ada, itu tanah sawah dan tanah desa itu lahan yang kurang produktif," imbuhnya. ( Tribunjogja.com | Mur )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved