Konsumsi Kurma saat Berbuka Puasa Bisa Bikin Tubuh Lebih Bugar

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM - Memakan kurma saat berbuka puasa ternyata membuat tubuh lebih bugar dan bisa mengendalikan diabetes .

Pakar Teknologi Pangan dari Universitas Widya Mataram (UWM), Prof Dr Ir Ambar Rukmini MP menjelaskan, kurma mengandung kalori tinggi dan dapat dimanfaatkan dengan cepat oleh tubuh

Ia mengungkap, karakter kurma tersebut dapat menjadikan tubuh lebih bugar usai mengkonsumsi buah, dan bisa terhindar dari potensi radikal bebas.

“Itulah kenapa saat orang berpuasa dianjurkan mengonsumsi tiga butir kurma saat berbuka karena setara dengan makan satu piring karena jumlah kalorinya 70 kilo kalori (kkal),” kata Dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan itu, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Berapa Jumlah Konsumsi Kurma yang Aman Bagi Penderita Diabetes Selama Puasa?

Dikatakannya, sebutir kurma memiliki berat sekitar delapan gram.

Kandungan kalori sekitar 23 kkal, yang berasal dari 96 persen karbohidrat, 3 persen protein, dan 1 persen lemak.

Apabila diurai lebih rinci, maka kandungan gizi kurma per 100 gramnya (± 13 butir) adalah 63,35 gram gula, 8 gram serat, 2,45 gram protein, 0,39 gram lemak, 2 miligram Natrium, 656 miligram Kalium; dengan kalori total sebesar 299 kkal.

Satu hal yang istimewa dari kalori kurma, kata dia, dapat dimanfaatkan dengan cepat oleh tubuh karena energinya dapat langsung diserap. 

“Kalau kita buka puasa mengonsumsi kurma dalam sekejap dapat menjadikan tubuh lebih bugar. Hal inilah yang menjadi dasar dalam anjuran untuk membatalkan puasa saat berbuka dengan tiga butir kurma,” bebernya.

Selain kadar kalorinya tinggi, kurma mengandung berbagai vitamin yang sangat diperlukan tubuh. 

Setiap 100 gram kurma mengandung 9 IU vitamin A; 0,05 miligram vitamin B1; 0,06 miligram vitamin B2; dan 1,2 miligram vitamin B3. Kemudian, di dalam kurma terdapat vitamin C dalam jumlah cukup tinggi. 

Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Kurma? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Komposisi vitamin A dan vitamin C memberikan manfaat positif bagi kesehatan tubuh, yakni dapat berperan sebagai antioksidan.

“Saya mengategorikan kurma merupakan makanan yang baik untuk dikonsumsi setiap hari, tidak hanya saat menjalankan ibadah puasa saja,” ujar dia.

Alumni FTP Universitas Gadjah Mada (UGM) itu merinci keunggulan lainnya dari buah kurma, yakni adanya kandungan serat polifenol.

Serat itu membantu proses pencernaan makanan.

“Serat merupakan komponen pangan yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia, tetapi keberadaannya dapat membuat lambung dan usus menjadi meruah, sehingga gerak peristaltiknya menjadi lebih teratur,” jelas Ambar.

“Hal ini sangat membantu mengefektifkan proses pencernaan yang terjadi, sehingga zat gizi yang terkandung dalam makanan dapat terserap tubuh dengan lebih sempurna,” tambahnya.

Baca juga: 7 Khasiat Kurma yang Cocok Jadi Menu Saat Berbuka Puasa

Guru Besar Teknologi Pangan UWM itu menyatakan, kondisi gerak peristaltik lambung dan usus yang teratur pasca mengkonsumsi kurma dapat mencegah konstipasi atau sembelit dan potensial mencegah terjadinya kanker colon atau usus besar.

Konsumsi kurma juga mencegah ambeien, mengendalikan diabetes dengan menurunkan kadar gula darah yang tinggi, serta dapat pula mengikat kolesterol, sehingga kadar kolesterol darah menjadi lebih terjaga.

Kurma juga menandung mineral berupa kalsium dan magnesium, yang berperan menjaga kontraksi otot, jantung, sistem saraf, serta bersama-sama Natrium mampu menyeimbangkan metabolisme tubuh.

Sedangkan, magnesium sangat diperlukan dalam proses penghasilan energi serta berperan dalam pembentukan struktur tulang dan juga pembentukan DNA. 

“Kalsium dan Magnesium sangat berguna dalam perkembangan tulang dan gigi, serta mampu mengurangi peradangan dalam tubuh,” jelasnya. ( Tribunjogja.com )