Syarat Antigen dan PCR Dihapus, Belum Ada Kenaikan Penumpang di Terminal Ir Soekarno Klaten

Sementara, untuk keberangkatan berkisar antara 300 hingga 400 penumpang dengan tujuan keberangkatan didominasi ke daerah Jawa Timur dan Bali.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA / ALMURFI SYOFYAN
Satu unit bus melintas di Terminal Ir Soekarno Klaten yang berada di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemerintah pusat telah menghapus hasil negatif tes Covid-19, baik itu antigen ataupun PCR sebagai syarat perjalanan domestik sejak beberapa waktu terakhir.

Namun, kebijakan itu ternyata tak banyak berpengaruh pada jumlah penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang beroperasi di Terminal Ir Soekarno Klaten.

"Terkait kebijakan itu belum ada pengaruh bagi penumpang di terminal Ir Soekarno. Jumlah penumpang datang dan pergi masih sama," ujar Pejabat Pengelola Informasi Terminal Ir Soekarno Klaten, Saryana pada TribunJogja.com, Selasa (29/3/2022).

Saryana menjelaskan, saat ini jumlah penumpang datang di terminal tipe A yang berada di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten masih di bawah 100 penumpang setiap harinya.

Sementara, untuk keberangkatan berkisar antara 300 hingga 400 penumpang dengan tujuan keberangkatan didominasi ke daerah Jawa Timur dan Bali.

"Kalau kedatangan masih di bawah seratus penumpang per hari. Itu rata-rata dari daerah Jabodetabek," jelasnya.

Baca juga: Bus Wisata ke Girpasang Klaten Resmi Beroperasi, Tarifnya Rp 30 Ribu

Baca juga: Permadani Klaten Wisuda 24 Panatacara dan Pamedharsabda

Ia menjelaskan, meski tak ada kebijakan negatif antigen dan PCR, ia tetap meminta penumpang bus harus menaati protokol kesehatan.

Termasuk mengikuti vaksinasi Covid-19 hingga dosis ketiga alias booster sebelum berpergian ke daerah lain.

Kemudian, kata dia, terminal itu juga terus berbenah dalam menyambut arus mudik pada libur lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah mendatang.

Selain dengan adanya posko terpadu, ia juga menyebut sudah menyiapkan sarana dan prasarana penunjang untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di terminal itu.

Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani menyebut jika pihaknya masih menunggu aturan resmi terkait pelaksanaan mudik dan tata cara beribadah pada bulan Ramadan kali ini.

"Saat ini yang kita fokuskan mengejar vaksinasi booster. Sebab sampai sekarang booster kita baru 12 persen. Untuk mudik atau aturan selama ramadan kita tunggu pusat dulu," imbuhnya. (Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved