Berita Bantul Hari Ini

Harga Minyak Goreng Curah di Bantul Capai Rp 18 Ribu Per Liter‎ 

Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul menyatakan minyak goreng curah masih langka di pasaran

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
freepik.com
Ilustrasi Minyak Goreng 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul menyatakan minyak goreng curah masih langka di pasaran dan harganya di atas HET .

Hal itu dirasakan setelah pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi ( HET ) minyak goreng kemasan dan menetapkan HET untuk minyak goreng curah .

Meski saat ini curah langkah, namun minyak goreng kemasan mulai mudah ditemukan di pasaran dan bisa menjadi alternatif jika curah masih langka di pasaran.

Baca juga: Presiden Ukraina : Kami Siap di Posisi Netral, Tidak Gabung NATO

Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Agus Sulistyana mengatakan hingga saat ini kelangkaan migor curah masih terjadi di pasaran yang berdampak pada kenaikan harga minyak goreng di atas HET yang ditentukan oleh pemerintah.

"HET migor curah Rp 14.000 perliter namun demikian harga di pasaran masih dijual oleh pedagang mencapai Rp 18.000 per liter," katanya, Senin (28/3/2022).‎

Sedangkan harga migor kemasan yang HET telah dicabut oleh pemerintah harganya juga masih tinggi yang dalam kisaran Rp 25.000 per liter.‎

Menurutnya, ada beberapa kemungkinan harga migor curah di atas HET, yakni pedagang mengaku menjual stok lama dan tidak mau rugi sehingga dijual di atas harga HET.

Sementara bagi yang sudah tidak memiliki stok, mereka kesulitan mendapatkan pasokan dari distributor minyak goreng curah .

Lebih lanjut Agus mengungkapkan bahwa pihaknya urung mengadakan operasi pasar setelah pemerintah mencabut HET migor kemasan. Apalagi setelah HET dicabut, pasokan migor kemasan di pasaran justru makin banyak.  

"Ya tidak jadi operasi pasar migor karena HET migor kemasan dicabut oleh pemerintah. Namun demikian dengan semakin banyaknya pasokan migor kemasan harapannya harga akan turun," katanya.

Lebih jauh Agus mengatakan pihaknya juga sudah melakukan pemantauan terhadap distribusi migor kemasan dan curah namun demikian sejauh ini tidak ada indikasi penimbunan migor oleh para distributor.

"Kita tidak menemukan indikasi penimbunan di distributor kemasan, sedangkan distributor migor curah ditemukan fakta kesulitan mendapatkan pasokan untuk disalurkan kepada pedagang di pasar," ujarnya.

Baca juga: 14 Brand Otomotif Pamer Produk Andalan di Jogja Otomotif Show 2022 di Sleman City Hall

Dalam kesempatan itu, Agus menambahkan bahwa harga sejumlah kebutuhan pokok akan naik menjelang Ramadan ini. Menurutnya hal itu wajar dan terjadi setiap tahunnya karena permintaan juga meningkat.

Maka dari itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying dengan memborong semua barang.

Pasalnya ia menegaskan bahwa kebutuhan pangan pasti tercukupi selama bulan Ramadan hingga Lebaran mendatang.

"Ya ada kenaikan harga untuk beberapa komoditas bahan pokok namun wajar karena menjelang Ramadan. Harusnya bulan Ramadan itu konsumsi berkurang namun faktanya justru ada peningkatan konsumsi di masyarakat," tutupnya. (nto) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved