Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 27 Maret 2022: Selama Enam Jam Terakhir Luncurkan 10 Kali Guguran Lava Pijar

Gunung Merapi terpantau meluncurkan 10 kali guguran lava pijar pada Minggu (27/3/2022). Hal itu merupakan hasil amatan Balai Penyelidikan

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
Tangkapan Layar
Visual Gunung Merapi 21 Maret 2022 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau meluncurkan 10 kali guguran lava pijar pada Minggu (27/3/2022).

Hal itu merupakan hasil amatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) sepanjang enam jam terakhir tepatnya pada pukul 00.00-06.00 WIB.

"Teramati 10 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Minggu (27/3/2022).

Baca juga: Rusia Klaim Operasi Militer Tahap Pertama Selesai, Kini Fokus Bebaskan Donbass

Hasil amatan lain menunjukkan gunung tampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang.

"Tinggi sekitar 50-75 m di atas puncak kawah," katanya.

Aktivitas kegempaan gunung setinggi 2.968 yang tercatat di seismograf meliputi gempa guguran 54 kali dan gempa hybrid atau fase banyak sebanyak empat kali.

Lebih jauh, kondisi cuaca di sekitar Merapi selama enam jam terakhir adalah berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 18-19 °C, kelembaban udara 70-99 %, dan tekanan udara 569-685 mmHg.

Menimbang hasil pengamatan itu, status Gunung Merapi hingga kini masih berada di level 3 atau Siaga.

Adapun potensi bahaya yang perlu diwaspadai meliputi guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Baca juga: Modal Rp 2 Juta dari Patungan, Warga Sulap Sungai Kotor Jadi Kolam Ikan

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," bebernya. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved