Berita Kulon Progo Hari Ini
IDAI Gandeng BKKBN Gelar Skrining Tuberkulosis pada Anak Stunting di Kulon Progo
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar skrining Tuberkulosis
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
lihat foto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar skrining Tuberkulosis (TB) pada anak stunting di Kabupaten Kulon Progo.
Ketua UKK Respirologi IDAI sekaligus projek leader Zero TB Yogyakarta, Rina Triasih mengatakan IDAI melakukan kegiatan ini sebagai upaya untuk membantu pemerintah dan mengintegrasikan program kesehatan di Indonesia yakni Tuberkulosis dan Stunting.
Sehingga menggandeng BKKBN dalam mencapai percepatan eliminasi TB maupun penurunan angka stunting.
Baca juga: DPRD Kota Yogyakarta Dorong Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster
Terlebih anak yang terkena stunting memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Utamanya stunting yang disertai gizi buruk sehingga berisiko gizi buruk.
"Sementara gejala TB yakni kurang gizi sehingga menyebabkan berat badan tidak naik. Kalau dibiarkan akan mengarah ke stunting secara kronis," ucapnya, Sabtu (26/3/2022).
Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo mengatakan skrining TB pada anak stunting di Kabupaten Kulon Progo tetap dilakukan. Meski angka stunting di kabupaten setempat terendah se-DIY di angka 14,9 persen.
Bahkan persentase itu telah mencapai target penurunan stunting nasional 2024.
Baca juga: Jelang Tahun Politik, GKR Hemas Sebut Anak Muda Bakal Menjadi Penentu di Pemilu 2024
"Sehingga tetap harus diwaspadai. Kalau TB tidak diatasi dengan baik maka stunting akan naik," kata Hasto.
Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyatakan siap untuk mendukung program BKKBN terkait penanganan stunting.
"Apalagi capaian stunting di Kulon Progo 2021 sudah mencapai target nasional 2024. Semoga capaian ini membantu capaian daerah lain yang mengalami keterlambatan penurunan stunting," ucapnya. (scp)
