Bupati Bantul Abdul Halim Muslih
Wujudkan Bantul Bersih Sampah 2025, Bupati Abdul Halim Tekankan Program Super Prioritas
Bupati Abdul Halim ingin wujudkan Bantul Bersama 2025. Untuk mewujudkan itu, Pemkab Bantul tekankan pengelolaan sampah jadi program super prioritas
Penulis: And | Editor: Yohanes Enggar
TRIBUNJOGJA.com – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ingin wujudkan Bantul Bersih Sampah (Bantul Bersama) 2025. Untuk mewujudkan program itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tekankan untuk pengelolaan sampah sebagai program super prioritas.
Hal itu disampaikan Bupati Abdul Halim saat menghadiri acara Pengukuhan Tim Gerakan Bantul Bersama dan launching Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana Peduli Lingkungan, di Aula Kalurahan Murtigading, Sanden, Bantul, Jumat (25/3/2022) siang.
“Saat ini Pemkab Bantul menempatkan pengelolaan sampah sebagai program super prioritas. Kita harus punya mimpi dan punya cita-cita untuk mewujudkan bagaimana Kabupaten Bantul di masa depan. Saya telah bermimpi tentang hal itu,” kata Bupati Abdul Halim dalam keterangan pers yang diterima tribunjogja.com, Sabtu (26/3/2022).
Baca juga: Kejati DIY Gelar Datun Suluh Praja, Bupati Bantul Ucapkan Terima Kasih
Lebih lanjut, Bupati Abdul Halim ingin di masa depan Kabupaten Bantul dapat menjadi kabupaten yang bersih, aman, dan asri.
Selain itu, sungai di Bantul juga dapat bersih, drainase lancar, sawah, ladang, serta hutan bersih dari sampah.
“Saya punya mimpi itu. Tetapi mimpi itu harus kita rumuskan bagaimana cara untuk mencapainya,” kata Bupati Abdul Halim.
Bupati Abdul Halim mengatakan, Kalurahan Murtigading merupakan contoh kelurahan yang sudah melakukan langkah-langkah nyata untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Baca juga: Bupati Bantul Berharap Gelar Seni Budaya Yogyakarta di Jakarta Bisa Pulihkan Pariwisata Bantul
“Kalurahan Murtigading sudah membelanjakan dana P2BMP dari pemerintah daerah untuk pengelolaan sampah mulai tingkat rumah tangga. Saya harap kelurahan lain juga dapat mengimplementasikan cara yang sama,” jelasnya.
Ia pun menuturkan, saat ini tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan sudah menumpuk lebih tinggi dibandingkan gunung di sebelahnya dan sudah tidak ada lagi tempat untuk membuang sampah.
“Jika hal ini dibiarkan, 10 hingga 20 tahun ke depan Bantul akan tenggelam. Kasihan anak-anak dan cucu di masa depan. Karena hakikatnya kita hidup di bumi hari ini adalah meminjam bumi milik anak dan cucu. Maka dari itu, harus bisa mengembalikan bumi dalam keadaan yang baik, tidak kotor, dan tidak rusak,” katanya.
Baca juga: Uji Coba Penanaman Cabai Off Season di Lahan Pasir Berhasil, Bupati Bantul Apresiasi Petani
Oleh karena itu, Bupati Abdul Halim ingin program Bantul Bersama ini harus diwujudkan paling akhir 2025 agar masalah sampah di desa dapat selesai.
“Harus kita wujudkan. Paling akhir 2025 dan syukur kalau bisa lebih pendek dari itu, mungkin di 2023 atau 2024 bisa diselesaikan. Itu merupakan salah satu capaian yang luar biasa,” jelasnya.
Tak hanya itu saja, Bupati Abdul Halim juga menjelaskan masalah sampah selesai di desa bukanlah sesuatu yang mustahil. Masalah sampah selesai di desa menurutnya adalah sebuah kemungkinan dan keharusan.
“Bila disimulasikan, sampah dari rumah tangga, seperti sisa makanan dibuang di tempat khusus sebagai sampah organik. Sampah makanan itu bisa dijadikan magot yang kemudian bisa jadi pakan ternak. Kemudian sisa sampah yang lain, seperti plastik, kertas, logam kaca dapat ditempatkan di tempat sampah khusus yang nantinya dapat dikumpulkan dan ada yang membeli,” pungkasnya.
Baca juga: Bupati Bantul Abdul Halim Muslih Rangkul Anak Muda dan Tokoh Agama untuk Perangi Narkoba
Dengan cara begitu, apabila seluruh rumah tangga di kelurahan di Bantul dapat melakukanya dengan baik, maka sampah akan selesai di desa, volume sampah di TPST Piyungan dapat berkurang dan mimpi menjadikan Bantul bersih sampah akan terwujud.