Berita Bantul Hari Ini

Disdikpora Bantul Tidak Ingin Gegabah dalam Menerapkan PTM 100 persen

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY telah memberikan lampu hijau untuk sekolah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM)

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY telah memberikan lampu hijau untuk sekolah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Kebijakan ini pun disambut baik oleh pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini Disdikpora Bantul.

Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko mengaku bahwa dirinya selalu berharap kondisi pandemi Covid-19 segara kondusif, dengan demikian PTM bisa dilaksanakan lebih luas.  

"Kami menyambut baik kebijakan provinsi. Namun demikian, kami juga tidak gegabah. Ada langkah-langkah yang kami lakukan, saya tetap mengevaluasi kondisi sekolah, baik siswa, guru dan warga sekolah yang lain termasuk orang tua," ujarnya Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Harga Kedelai Naik, 30 Persen Perajin Tahu dan Tempe di Desa Mejing Magelang Pilih Tutup Usaha

Ia menekankan, jika dalam evaluasi tersebut masih terdapat kasus penularan di sekolah, termasuk masyarakat di lingkungan sekolah, maka PTM akan tetap 50 persen.

Namun bagi yang sudah aman, tidak ada kasus Covid-19 yang menimpa guru, siswa dan lingkugan sekitar sekolah, dan sekolah menyatakan siap maka pihaknya mengizinkan untuk bisa memulai ptm 100 persen. Namun dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Kalau sekolah belum siap, maka saya sarankan untuk seminggu nanti melakukan penyesuaian. Kalau ada yang sudah siap, boleh. Tapi belum siap, jangan. Karena kalau sudah siap 100 persen harus betul-betul menerapkan prokes, jangan sampai terjadi kerumunan," tegasnya.

Dengan menerapkan 100 persen, maka semua siswa sudah bisa masuk dalam satu kelas dan tidak selang-seling lagi. Sekolah pun diminta untuk memaksimal ruang kelas sehingga seluruh siswa bisa masuk namun tetap menjaga jarak satu dengan yang lain.

"Kalau di selang-seling artinya bukan 100 persen. Jadi kalau muridnya 32 ya semua masuk 32 itu. Dengan cara memaksimalkan ruang kelas, dari depan sampai belakang, ruang kelas kan luas," imbuhnya.

Namun demikian, ia juga berpesan agar sekolah dapat menerapkan jam masuk dan pulang yang berbeda setiap angkatan.  Misalnya SMP kelas 1 masuk pukul 07.00 WIB, kelas 2 pukul 07.30, kelas 3 pukul 08.00 WIB. Demikian juga pada waktu pulang supaya dijeda untuk menghindari kerumunan.

Meskipun dalam pekan depan ini masih dilakukan penyesuaian, Isdarmoko menilai bahwa sudah banyak sekolah di Bantul yang siap menerapkan PTM 100 persen.  

"Kalau catatan kami, sudah selama lebih dari 2 minggu kasus di sekolah sudah menipis, memang ada beberapa anak yang positif, tapi hanya satu dua, tidak seperti dulu," bebernya.

Baca juga: Jelang Ramadan, Harga Gula Pasir di Klaten Sentuh Rp 14 Ribu per Kilogram

Pihaknya juga meminta semua sekolah untuk selalu berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kalurahan, kapanewon, dan puskesmas di lingkungan sekitar sekolah agar terjadi kesepahaman sehingga proses belajar mengajar tetap jalan, dan penanggulangan Covid-19 juga berjalan.

Kondisi tersebut diakuinya sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri bahwa PTM digelar tergantung kesiapan masing-masing sekolah.

"Kalau ada orang tua yang masih was-was kami juga memberikan kesempatan kalau meminta 50 persen. Kami masih memberikan toleransi karena ini masih adaptasi dengan kondisi," tandasnya. (nto) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved