16 Kali Gagal Zig-zag Praktik SIM C, Andrian Lulus Setelah Ketemu Sosok Ini
Seorang remaja di Gresik, Jawa Timur, bernama Andrian (19), menjadi sorotan soal perjuangannya mendapatkan SIM C.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Gresik -- Seorang remaja di Gresik, Jawa Timur, bernama Andrian (19), menjadi sorotan soal perjuangannya mendapatkan SIM C.

Andirian mengaku dirinya sudah 16 kali gagal lulus saat menjalani tes praktik zig-zag.
"Dari 16 kali tes yang sudah saya lakukan enggak pernah lulus di bagian zig-zag. Paling sulit," kata Andrian kepada Kompas.com, Senin (21/3/2022).
Meski kerap pulang dengan tangan kosong tanpa mengantongi SIM setiap kali tes, tidak membuat pemuda asal Jalan gubernur Suryo, Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik itu patah semangat.
Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Gresik tersebut justru merasa penasaran menaklukkan garis-garis lintasan.
Dia pun akhirnya berinisiatif untuk berlatih sendirian di Satlantas Polres Gresik, bahkan tak jarang, Andrian pulang hampir tengah malam.
"Karena prinsip saya, tidak ada rasa takut untuk mencapai suatu tujuan. Biasanya sebisanya, atau lebih tepatnya sampai capek. Paling lama sampai pukul 23.00 WIB," kata anak ketiga dari pasangan Jamaris dan Ramadani tersebut.
Andrian juga berkomitmen untuk secepatnya mendapatkan SIM C.
"Saya niat mau lulus dapat SIM, sebelum lulus sekolah, supaya tidak lagi kepikiran saat lulus (sekolah) nanti," ujarnya.
Seminggu dua kali atau bahkan lebih, Andrian mencoba seorang diri menjajal garis berliku-liku di Satlantas Polres Gresik yang biasa digunakan sebagai tempat tes.
Hingga akhirnya, perjuangan Andrian tersebut diketahui oleh Kapolres Gresik AKBP Mochammad Nur Azis, Jumat (18/3/2022) malam.
Kapolres pun mengajak Andrian mengobrol.
Melihat kegigihan Andrian, Kapolres merekomendasikan Andrian lulus dari tes praktik SIM C.
Andrian sempat tidak mengetahui jika pria yang mengajaknya berbincang adalah Kapolres Gresik.
"Perasaan saya sangat senang, enggak menyangka juga ketemu Bapak Kapolres pada malam itu. Karena beliau memakai baju muslim, sehingga saya tidak tahu kalau itu Bapak Kapolres. Lebih tepatnya bukan gratis (SIM), tapi diluluskan," tutur Andrian.