Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 24 Maret 2022: Keluarkan 5 Kali Guguran Lava Pijar 1,7 Km ke Barat Daya

Gunung Merapi mengeluarkan 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 km ke barat daya, Kamis (24/3/2022).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Tangkapan Layar
Visual Gunung Merapi 21 Maret 2022 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 km ke barat daya, Kamis (24/3/2022).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 12-21 °C, kelembaban udara 63-94 %, dan tekanan udara 566-716 mmHg. 

Baca juga: INFO Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta Hari Ini Kamis 23 Maret 2022

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-50 m di atas puncak kawah,” ungkapnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 23 kali dengan amplitudo 3-23 mm berdurasi 38-127 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya.

Cakupan potensi meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di Wilayah DI Yogyakarta Hari Ini, Kamis 24 Maret 2022

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved