Kasus DBD di Gunungkidul Alami Peningkatan di 2022

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kasus penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gunungkidul mengalami peningkatan pada 2022 ini.

Meski demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyatakan peningkatan tidak terkait dengan siklus lima tahunan.

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Dinkes Gunungkidul , Diah Prasetyorini menyampaikan pada Januari-Maret 2022 ini dilaporkan ada 181 kasus DBD .

Baca juga: Diduga Terpeleset, Kakek 84 Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Kulon Progo

"Kalau untuk saat ini, angka kasus DBD di Gunungkidul mulai menurun," ujar Diah dihubungi pada Senin (21/03/2022).

Menurut data yang diberikan, peningkatan tertinggi pada Januari 2022 dengan 133 kasus.

Kemudian mulai menurun di Februari sebanyak 39 kasus, dan Maret ini mencapai 9 kasus.

Diah mengatakan kasus DBD di 2022 cenderung meningkat dibanding 2021 lalu.

Sebab di tahun lalu secara keseluruhan ada 189 kasus DBD, sedangkan 3 bulan pertama tahun ini tercatat ada 181 kasus.

"Tapi 2022 ini belum masuk siklus lima tahunan, karena 2020 tetap lebih tinggi dengan 975 kasus DBD ," jelasnya.

Diah menilai eskalasi kasus DBD di 2022 ini lebih dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan.

Khususnya dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta pemantauan jentik.

Ia pun berharap adanya peningkatan kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat.

Terutama dalam upaya mencegah penyebaran kasus DBD .

"Kesadaran akan PSN dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (Juru Pemantau Jentik) ini yang harus lebih diperhatikan dan ditingkatkan," kata Diah.

Baca juga: Sidang Perdana Kasus Pornografi Digelar di PN Wates, Siskaeee Didakwa 3 Pasal Alternatif

Terpisah, Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan kebersihan lingkungan juga erat kaitannya dengan pencegahan DBD .