UPDATE Aktivitas Gunung Merapi: Awan Panas Guguran Terpantau Meluncur dari Puncak Tadi Malam
Merapi juga terpantau meluncurkan dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya pada Sabtu (19/3/2022) malam.
Hal itu merupakan hasil amatan BPPTKG Yogyakarta pukul 18.00-24.00 WIB.
Sepanjang periode pengamatan tersebut, Merapi juga terpantau meluncurkan dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan, di hari selanjutnya atau Minggu (20/3/2022) pagi, Merapi terpantau tak mengalami erupsi awan panas. Namun meluncurkan sejumlah guguran lava.
"Teramati guguran lava dua kali dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya selama pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB," terangnya.
Hasil amatan lain gunung tampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-50 m di atas puncak kawah.
Kemudian cuaca di sekitar merapi adalah berawan, mendung, dan hujan.
"Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-22 °C, kelembaban udara 71-99 %, dan tekanan udara 567-718 mmHg. Volume curah hujan 5 mm per hari," bebernya.
Hingga saat ini, status Gunung Merapi masih berada di level 3 atau Siaga.
Potensi bahaya yang perlu diwaspadai meliputi guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," bebernya. (*)
