Berita Kriminal

KISAH Tragis Bidan Sweetha, Dibunuh Pacar dan Tidak Tahu Nasib Anaknya hingga Akhir Hayat

Akhir hidup Bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) begitu tragis. Ia meninggal setelah dikhianati sang pacar, Dony Christiawan Eko Wahyudi (31).

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
IST
Korban adalah Sweetha Kusuma Gatra Subardiya dan anaknya MFA usia 5 tahun. Sweetha adalah bidan di Sleman yang menjalin asmara dengan Dony Christiawan Eko W (31), pekerja nakes di sebuah rumah sakit di Kota Semarang. 

Saat itu, ia hendak melaporkan bahwa dirinya kehilangan pacar dan anak.

Tentu, itu hanya alibi.

Dia pun dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.

Namun, Dony juga bisa dijerat undang-undang perlindungan anak bahkan berlapis dengan pasal pembunuhan berencana.

ORANG BAIK

Seorang warga sedang berdiri didepan rumah Sweetha di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Sweetha merupakan bidan asal Sleman yang menjadi korban pembunuhan di Semarang.
Seorang warga sedang berdiri didepan rumah Sweetha di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Sweetha merupakan bidan asal Sleman yang menjadi korban pembunuhan di Semarang. (TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin)

Mendiang Sweetha selama ini tinggal di Perumahan Manggala Asri 3, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati.

Para tetangga mengaku kaget dengan peristiwa memilukan tersebut.

Sebab, bidan yang biasa dipanggil Mbak Tata itu dikenal memiliki kepribadian yang baik dan ramah. 

"Orangnya itu baik, ramah. Tapi akhir-akhir ini terlihat sangat sibuk. Pernah ditanyain, katanya kerja di dua tempat. Setahu saya Nakes di RS dan admin online baju," kata tetangga korban, Sundari (50), ditemui Jumat (18/3/2022). 

Sundari mengaku kaget, ketika mendengar tetangganya itu menjadi korban pembunuhan di Semarang.

Kabar itu pertama kali didapat dari petugas Bhabinkamtibmas yang datang ke kompleks perumahan Manggala Asri 3 untuk menanyakan kediaman Sweetha pada Selasa (15/3) lalu.

Saat itu, Ia mengaku diperlihatkan sejumlah foto-foro pakaian yang berkaitan dengan korban pembunuhan di Semarang. 

"Saya langsung sreg gitu, kok kayak bajunya mbak Tata?. Kerudungnya mbak Tata?. Saya langsung merinding. Selasa itu Pakde dan budenya Mbak Tata itu juga ke sini. Mereka sebetulnya juga sudah agak yakin kalau barang-barang itu miliknya mbak Tata. Saya elus-elus berharap mudah-mudahan jangan mbak Tata, saya bilang gitu," ujar dia.

 

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved