Headline
Mendag Tak Kuasa Melawan Mafia dan Spekulan Minyak Goreng
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengakui tidak dapat melawan penyimpangan minyak goreng oleh mafia dan para spekulan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
"Konsumen yang menginginkan minyak goreng dalam paket premium dapat membeli di pasar modern," tutup ketua umum Partai Golkar itu.
Diketahui, pemerintah telah menghapus kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Kebijakan pengaturan harga tersebut dianggap sebagai biang kerok hilangnya minyak goreng dari pasaran beberapa pekan terakhir.
Sebagai gantinya, pemerintah menggelontorkan subsidi Rp14 ribu untuk minyak goreng curah. Sedangkan untuk penentuan harga minyak goreng premium atau kemasan, pemerintah tidak ikut campur.
"Harga minyak goreng kemasan (premium) menyesuaikan keekonomian, dan berharap minyak akan tersedia baik di pasar modern maupun pasar tradisional," kata Airlangga.
Pantauan Tribun kemarin di ritel modern seperti Indomaret kawasan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terdapat minyak goreng kemasan dengan merek Fitri. "Minyak goreng sudah ada, tapi harganya normal sekarang Rp 40 ribu ukuran 2 liter," kata salah seorang pegawai Indomaret.
Selain ritel modern, toko kelontong saat ini juga sudah mulai banyak menjual minyak goreng, di mana merek SunCo dijual Rp40 ribu ukuran 2 liter.
Microeconomics Executive Director PT Indomarco Prismatama, Feki Oktavianus mengatakan, saat ini sudah mulai dipasok minyak goreng ke ritel Indomaret, tetapi masih belum merata dan diharapkan ke depan pemasok bisa suplai lebih lancar.
"Yang belum merata itu khususnya luar Jawa tapi ada yang dalam proses pengiriman," ujar Feki. (Tribun Network/nis/sen/van/wly)
Baca Tribun Jogja edisi Jumat 18 Maret 2022 halaman 03