Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 11 Maret 2022: Guguran Lava Pijar 11 Kali ke Barat Daya dan 4 Kali ke Tenggara
Aktivitas Gunung Merapi tercatat mengeluarkan guguran lava pijar 11 kali jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya dan 4 kali jarak luncur
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas Gunung Merapi tercatat mengeluarkan guguran lava pijar 11 kali jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya dan 4 kali jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah tenggara.
Hal tersebut teramati pada periode 11 Maret 2022 pada pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan secara meteorologi cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah timur, suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 76-94 persen , dan tekanan udara 566-717 mmHg.
Baca juga: INFO Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta Hari Ini, Jumat 11 Maret
Secara visual gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II.
"Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-100 m di atas puncak kawah," ungkapnya.
Selanjutnya untuk aktivitas kegempaan yakni jumlah gempa guguran 41 kali, Amplitudo 3-30 mm, Durasi 12-155 detik.
Gempa hembusan 2 kali, Amplitudo 3-4 mm, Durasi 15-19 detik.
Lalu gempa hybrid atau fase banyak 2 kali, Amplitudo 3-8 mm, S-P 0.4-0.6 detik, Durasi 5-7 detik.
"Tingkat Aktivitas Gunung Merapi masih di Level III (Siaga)," tambah Hanik.
BPPTKG memberikan rekomendasi yakni potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: Kadin Komitmen Dorong UMKM Klaten Go Digital Agar Semakin Berkembang
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tutupnya. (Kur)