Berita Sleman Hari Ini

Skenario Besar Erupsi Gunung Merapi, Pemkab Sleman Siapkan 40 Barak Pengungsian

Pemkab Sleman menyiapkan sejumlah skenario baik moderat maupun besar untuk menghadapi potensi bencana erupi Gunung Merapi.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Rumput di halaman depan barak yang biasa digunakan untuk mengungsi bencana erupsi Merapi di belakang Kalurahan Glagaharjo sedang dibersihkan. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemkab Sleman menyiapkan sejumlah skenario baik moderat maupun besar untuk menghadapi potensi bencana erupi Gunung Merapi.

Jika gunung diperbatasan DIY - Jateng itu erupsi besar, maka skenario besar yang dilakukan adalah dengan mengaktifkan 40 barak pengungsian . 

"Skenario besar kami siapkan 40 barak. (Barak) ini ada di semua Kapanewon di lereng Gunung Merapi . Tersebar," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman , Makwan, Jumat (11/3/2022). 

Disamping skenario besar, Makwan juga mengaku telah menyiapkan skenario moderat.

Baca juga: Antisipasi Erupsi Susulan Gunung Merapi, Pemkab Sleman Siapkan Titik Evakuasi Ternak Lebih Banyak

Yaitu skenario yang disesuaikan dengan rekomendasi BPPTKG dengan jarak radius 9 kilometer.

Ia meminta warga di seputar lereng Gunung Merapi agar meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, Gunung Merapi saat ini memiliki dua kubah aktif.

Kubah ke arah barat daya menuju kali Krasak dan Bebeng.

Kemudian kubah tenggara yang guguran awan panas masuk ke Kali Gendol. 

"Mudah-mudahan dengan dua kubah aktif ini, ancamannya menjadi kecil karena dibagi dua," kata dia. 

Baca juga: Usai Meluncurkan Awan Panas Terjauh, Aktivitas Gunung Merapi Melandai

Tak Diduga 

Makwan mengungkapkan, terjadinya awan panas guguran (APG) ke arah tenggara pada hari Rabu dan kamis dinihari (9-10/3/2022) lalu, tidak diduga sama sekali.

Pasalnya, guguran awan panas Gunung Merapi selama ini menuju Barat daya.

Namun, malam itu mengeluarkan awan panas ke arah tenggara sejauh lima kilometer.

Menyusuri alur sungai Gendol dan saat ini kondisi sungai sudah kembali penuh dengan materi vulkanik. 

"Yang kami khawatir adalah ketika ada guguran kembali. Artinya akan semakin jauh, karena istilahnya sudah seperti jalan tol," jelas dia. 

Lebih lanjut, Makwan mengungkapkan, jika Gunung Merapi kembali erupsi ke arah tenggara maka yang dikhawatirkan adalah warga yang bekerja menambang galian C di alur Sungai Gendol.

Sebab itu, untuk mewaspadai adanya erupsi susulan, maka penambangan di alur Sungai Gendol sementara ditutup. 

"Begitu juga destinasi wisata dekat puncak Gunung Merapi jarak 5 kilometer ditutup," tuturnya. 

Baca juga: BPBD Sleman Siapkan Mobil untuk Jemput Pencari Rumput di Lereng Gunung Merapi

Sementara itu, Panewu Cangkringan Djaka Sumarsana mengatakan, di wilayahnya kini ada lima barak pengungsian yang kondisinya siap digunakan jika sewaktu-waktu terjadi erupsi susulan Gunung Merapi .

Barak tersebut berada di lima Kalurahan, yaitu di Glagaharjo, Gayam Argomulyo, Wukirsari, Kepuharjo dan Umbulharjo.

Semua barak telah dicek dan dalam kondisi siap. 

"Kami punya lima barak semuanya sudah kami cek dan siap semua," kata dia.

Satu di antara barak pengungsian yang ada di Kapanewon Cangkringan adalah di belakang Kalurahan Glagaharjo.

Pantauan di lokasi, barak tersebut, sedang dibersihkan bagian rumput yang tumbuh panjang di halaman depan gedung. Dua pekerja terlihat sedang memotong rumput dengan mesin pemotong.

Selain gedung barak, di lokasi ini juga telah tersedia kandang ternak yang sempat digunakan untuk mengevakuasi ternak warga pada erupsi tahun 2020 silam. 

Lurah Glagaharjo Suroto mengatakan selain digunakan untuk mengungsi warga Glagaharjo, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan bila barak yang ada saat ini digunakan untuk menampung warga pengungsi dari beda kalurahan maupun daerah lain.

Baginya, sebatas digunakan tempatnya tidak ada masalah. 

"Sebatas itu mampu untuk tempatnya ya tidak masalah, setelah itu kami koordinasi dengan Kalurahan bersangkutan. Kami siap, tidak ada masalah," terang Suroto.

Selain di dekat Kalurahan, barak pengungsian disiapkan juga di SD Srunen.

Baca juga: Usai Meluncurkan Awan Panas Terjauh, Aktivitas Gunung Merapi Melandai

Logistik Siap 

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, segala sarana dan prasarana saat ini telah disiapkan dalam upaya menghadapi potensi erupsi susulan Gunung Merapi pasca mengeluarkan awan panas guguran sejauh lima kilometer Kamis dinihari lalu.

Obat-obatan dan kebutuhan logistik juga diakuinya telah disiapkan. 

Menurut dia, ketika terjadi awan panas guguran Kamis dinihari lalu, Dinas Sosial Kabupaten Sleman sebenarnya telah bersiap membangun dapur umum.

Namun, dirasa belum diperlukan karena situasi kembali melandai.

Kendati demikian, barak pengungsian lengkap dengan sarana dan prasarana yang berada diseputar Lereng Gunung Merapi telah disiapkan. 

"Harapan saya (barak) tidak digunakan. Tapi bilamana digunakan maka sudah dalam kondisi siap. Total semua barak siap. Jika erupsi besar warga siap dievakuasi," kata Kustini.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved