Berita Sleman Hari Ini
Antisipasi Erupsi Susulan Gunung Merapi, Pemkab Sleman Siapkan Titik Evakuasi Ternak Lebih Banyak
DP3 Kabupaten Sleman menyiapkan skenario menambah lebih banyak titik evakuasi ternak.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menyiapkan skenario jika terjadi erupsi susulan Gunung Merapi pasca keluarnya Awan Panas Guguran (APG) sejauh 5.000 meter ke arah tenggara, pada Rabu- Kamis dinihari (9-10/3/2022) lalu.
Satu di antara skenario yang kini sedang disiapkan adalah menambah lebih banyak titik evakuasi ternak.
Plt Kepala DP3 Sleman, Ir Suparmono memerkirakan jumlah hewan ternak warga di Kalitengah Lor dan sekitarnya ada sekira 300 - 400 ekor.
Mulai dari kambing, sapi perah maupun sapi pedaging.
Pihaknya tengah menyiapkan titik lokasi pengungsian ternak yang sekiranya mudah dijangkau masyarakat.
Baca juga: BPBD Sleman Siapkan Mobil untuk Jemput Pencari Rumput di Lereng Gunung Merapi
Yaitu di Padukuhan Gading, Singlar dan belakang Kalurahan Glagaharjo.
Menurutnya, skenario yang sedang disiapkan berbeda dibanding ketika erupsi Merapi tahun 2020.
Yaitu, dengan memecah lebih banyak titik evakuasi ternak.
"Sekarang kami memecahnya lebih banyak ke beberapa tempat. Kemarin 2020 kan full di sini (belakang Kalurahan Glagaharjo). Meskipun ada 1, 2 di kandang kolektif lain tapi kebanyakan di sini. Sekarang sesuai saran Pak Lurah ada sebagian di atas, di Padukuhan Gading. Karena lebih jauh dari permukiman sehingga limbah tidak mengganggu masyarakat," kata dia, Jumat (11/3/2022).
Suparmono mengatakan, titik evakuasi ternak yang ada saat ini cukup untuk menampung ratusan hewan ternak warga apabila Gunung Merapi kembali erupsi.
Menurutnya, prioritas kandang yang akan digunakan adalah di Padukuhan Gading.
Dengan pertimbangan, agar mobilitas warga Kalitengah Lor tidak terlalu jauh sehingga limbah kotoran ternak bisa dikendalikan.
Kendati demikian, jika nantinya Kandang di Gading tidak cukup maka ternak warga akan dibagi.
Misalnya, di Padukuhan Gading 100 ternak kemudian lainnya diungsikan ke Belakang Kelurahan Glagaharjo maupun di Singlar.
"Pokoknya (jumlah kandang yang ada) cukup kira-kira untuk ungsikan ternak," kata Suparmono.