Erupsi Gunung Merapi
Sekilas Cerita Suasana di Kalitengah Lor Saat Gunung Merapi Erupsi Malam Tadi
Ada 193 warga yang malam itu mengungsi ke tempat aman. Warga sudah teredukasi dan paham di mana harus berkumpul dan kapan harus menyelamatkan diri.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Beruntung tidak ada kepanikan berlebih.
Menurutnya, warga sudah teredukasi dan sangat paham di mana harus berkumpul dan kapan harus menyelamatkan diri.
"Suasananya tenang. Alhamdulillah, tidak ada kepanikan semalam," kata dia.
Malam itu, warga mengungsi secara mandiri. Mereka berangsur turun ke Balai Kalurahan menggunakan kendaraan pribadi, mulai dari sepeda motor, mobil maupun truk.
Barang yang dibawa juga tidak banyak.
Mayoritas hanya membawa kebutuhan seperlunya dan tas siaga.
Tas siaga ini umumnya sudah disiapkan warga berisi surat-surat berharga seperti sertifikat tanah ataupun barang berharga.
"Jadi, jika sewaktu-waktu ada perintah mengungsi, (tas siaga) tinggal langsung gendong," kata dia.
Jarak luncuran awan panas guguran tadi malam lebih kurang sejauh 5.000 meter mengikuti alur Sungai Gendol.
Jarak tersebut, menurut Tri dekat sekali dengan pemukiman warga Kalitengah Lor .
Bahkan, ujung guguran awan panas tersebut hanya berjarak sekira 200 - 300an meter dari pemukiman terdekat warga.
Karena itu, sebagian warga memilih untuk mengungsi ke tempat aman.
Melihat suasana di Kalitengah Lor tenang, sekira pukul 01.00 WIB, Tri bergeser ke Kalurahan Glagaharjo untuk menjalin koordinasi.
Sejumlah warga rentan seperti lansia, Ibu hamil dan anak-anak menurutnya sudah menempati tempat pengungsian.
Baca juga: Hujan Abu Gunung Merapi Guyur Magelang, Warga Desa Paten Kesulitan Cari Pakan Ternak
Data BPBD Sleman yang diterima Tribunjogja.com , ada 193 warga yang malam itu mengungsi.
Rinciannya, lansia 38, anak dan balita 40, ibu hamil 1, dan dewasa 114 orang.