Erupsi Gunung Merapi

Aktivitas Gunung Merapi Melandai, Warga Diminta Tetap Waspada Perkembangan Kubah Lava dan Guguran

Ancaman awan panas guguran itu tidak hanya ke barat daya, tetapi juga ke sektor tenggara dan barat.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Visual Gunung Merapi dilihat dari Desa Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Siang tadi, Aktivitas Gunung Merapi tergolong landai.

Hal ini karena Gunung Merapi tidak mengeluarkan awan panas guguran maupun lava pijar guguran, sesuai dengan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 12.00-18.00 WIB

Padahal, sejak semalam hingga pagi hari tadi, Gunung Merapi mengeluarkan sederet awan panas guguran dan membuat sejumlah warga mengungsi.

Meski tergolong landai, Mantan Kepala BPPTKG , Subandrio mengatakan, erupsi Gunung Merapi belum selesai.

Baca juga: Cerita Saksi Mata Lihat Awan Panas Gunung Merapi: Terdengar Suara Seperti Air Mau Mendidih 

“Kubah lava masih tumbuh terus, kemungkinan sudah melampaui ketinggian kubah lava 2018, sehingga meluber ke arah tenggara,” katanya kepada Tribunjogja.com , Kamis (10/3/2022).

Dia mengatakan, ancaman awan panas guguran itu tidak hanya ke barat daya, tetapi juga ke sektor tenggara dan barat.

“Antisipasinya, masyarakat harus meningkatkan kesiapsiagaan dengan mencermati perkembangan kubah lava dan arah gugurannya,” tutur Subandrio.

Ditanya apakah jarak luncur awan panas guguran bisa lebih jauh dari perkiraan, ia mengatakan mungkin.

“Tergantung dari laju dan volume kubah lava, tapi untuk waktu dekat, tampaknya belum,” tukasnya.

Diketahui, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Cakupan potensi meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara, cakupan potensi meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. 

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Sekilas Cerita Suasana di Kalitengah Lor Saat Gunung Merapi Erupsi Malam Tadi

Sementara, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM), Eko Budi Lelono mengatakan, saat ini, Gunung Merapi memiliki dua kubah lava.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved