Awal Mula Ditemukannya Kasus Son of Omicron di DIY, Bagaimana Ciri Subvarian Ini?
subvarian BA.2 ini atau juga dijuluki Omicron siluman ini mempunyai kemampuan penularan lebih cepat jika dibandingkan dengan varian BA.1
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Selain itu, Omicron BA.1 dan BA.2 juga disebut memiliki urutan yang berbeda secara genetik.
Meski begitu, menurut laporan dari berbagai negara, gejala Omicron siluman tidak berbeda dari varian Omicron biasa.
Gejala Omicron pada orang dewasa masih didominasi oleh sakit tenggorokan, batuk, pilek, sakit kepala, dan pegal-pegal.
Gejala infeksi Omicron Siluman tetap ringan, namun bukan berarti virus ini tidak berbahaya.
Virus ini sangat berbahaya dan sangat menular. Pasalnya, subvarian Omicron jenis baru ini mampu membuat lonjakan kasus infeksi di berbagai negara terus meningkat.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com pada Rabu (23/2/2022), subvarian Omicron Siluman bisa menyerang siapa saja, bahkan orang yang sudah mendapatkan vaksin lengkap.
Akan tetapi, data menunjukkan bahwa orang yang sudah menerima vaksin dosis lengkap hanya mengalami gejala ringan, dibandingkan orang yang belum atau baru menerima vaksin dosis pertama.
Omicron jenis sebelumnya memiliki kemampuan menyerang orang yang telah mendapatkan vaksin, tapi Omicron Siluman memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menembus sistem imun.
Selain itu, WHO juga menambahkan bahwa orang yang sudah terkena Omicron BA.1 juga tetap bisa terinfeksi, namun WHO meyakini bahwa orang yang sudah terkena Omicron BA.1 memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik terhadap infeksi subvarian Omicron siluman.
(*/kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus "Son of Omicron" Ditemukan di Yogyakarta"