Akankah Pemerintah Izinkan Mudik Lebaran Tahun Ini? Begini Saran Epidemiolog

Akankah Pemerintah Izinkan Mudik Lebaran Tahun Ini? Begini Saran Epidemiolog

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA/ Nanda Sagita Ginting
Petugas pemantauan mudik di Tugu Ireng sedang melakukan pemeriksaan pada salah satu kendaraan yang terjaring operasi, pada Rabu (12/05/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Sebulan lagi umat muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri.

Sementara saat ini Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia belum berakhir.

Bahkan saat ini tengah terjadi gelombang ketiga Covid-19 seiring dengan kemuculan varian omicron.

Terus bagaimana tradisi mudik lebaran mendatang? Apakah pemerintah akan kembali melarang warga untuk mudik atau mengizinkannya?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya sudah memberikan sinyal perayaan Lebaran 2022 bisa dilakukan secara berbeda dibandingkan tahun lalu.

Namun itu semua tergantung dengan capaian target vaksinasi dosis kedua pada akhir April nanti.

Pemerintah sendiri memiliki target untuk menyelesaikan suntikan dosis kedua sebanyak 70 persen dari populasi pada akhir April 2022.

“Lebaran kali ini bisa kita hadapi dengan berbeda, dibandingkan Lebaran sebelumnya. Dengan kondisi bahwa harus dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua,” ujarnya, dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, (27/2/2022).

Sementara ahli Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengungkapkan animo masyarakat untuk mudik tahun ini sangat besar.

Sebab, warga sudah dilarang mudik selama dua kali lebaran.

Tentunya hal itu membuat budaya mudik pada lebaran 2022 tahun ini akan sulit untuk dicegah.

“Secara realistis arus mudik saat ini sulit untuk dihindari, dicegah juga sulit. Tahun ketiga ini, animonya besar sekali, semakin besar malahan,” ujar Dicky, saat dihubungi Kompas.com (28/2/2022).

Baca juga: Rincian Daerah di 7 Provinsi Bestatus PPKM Level 3: Ada DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jateng, Jatim

Namun, Dicky berprinsip bahwa setiap potensi yang bisa dicegah lebih baik dicegah.

Menurutnya, jika bisa meminimalisasi pergerakan besar yang kemungkinan memasifkan penyebaran virus corona, itu akan jauh lebih baik.

“Oleh karena itu, jelas kalau anjuran (mudik) jangan ada, melarang saya kira juga sulit,” tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved