Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Selter Hanya Tampung Warga DI Yogyakarta , Wakil Ketua DPRD DIY: Ini Logika Keliru
DPRD DIY mendesak agar selter isolasi yang digunakan untuk menampung pasien Covid-19 tak hanya melayani warga ber-KTP DIY.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - DPRD DIY mendesak agar selter isolasi yang digunakan untuk menampung pasien Covid-19 tak hanya melayani warga ber-KTP DIY.
selter hendaknya dapat menerima seluruh masyarakat yang terpapar Covid-19 termasuk warga dari luar daerah.
"Sebagai catatan kami minta agar selter di wilayah DIY bisa melayani warga lintas wilayah. Jangan hanya bisa melayani warga ber KTP setempat," jelas Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Minyak Goreng di Pasar Darurat Klaten Dijual Bundling dengan Mie Instan, DKUKMP: Tidak Boleh
Huda melanjutkan, dirinya mendapatkan laporan ada pemerintah kabupaten yang berencana membuka selter kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di DI Yogyakarta .
Namun, selter tersebut hanya melayani warga dari kabupaten tersebut.
Kebijakan itu menurutnya kurang tepat diaplikasikan karena saat ini warga mulai kesulitan mencari selter Isolasi di tengah lonjakan kasus yang terus terjadi.
Bahkan pada Kamis (24/2/2022) lalu, DI Yogyakarta mencatatkan rekor penambahan tertinggi selama pandemi dengan penambahan lebih dari 2.800 pasien dalam sehari.
Hal itu juga membuat kondisi beberapa selter Isolasi penuh.
"Ini logika yang keliru dan harus diluruskan," tandasnya.
Menurutnya, masyarakat yang menetap di DI Yogyakarta berasal dari berbagai macam daerah.
Selain itu juga ada wisatawan maupun mahasiswa yang datang dari segala penjuru nusantara.
Mereka juga harus mendapat pelayanan yang sama agar penularan Covid-19 tak semakin meluas.
"Jika kita membeda-bedakan pelayanan akan timbul masalah yang lebih besar, misal jika mahasiswa luar DIY positif, tidak dilayani di isoter atau selter karena bukan KTP kabupaten tersebut, dia akan berpotensi menularkan ke warga sekitarnya," terangnya.
"Bahkan WNA pun tetap harus dilayani jika membutuhkan isolasi terpusat," tambahnya.
Jika pemerintah kabupaten/kota tidak mampu membiayai operasional isoter untuk menampung warga luar daerah, Huda meminta untuk segera berkoordinasi dengan Pemda DIY.