Beirta Bantul Hari Ini
Positivity Rate Covid-19 di Bantul Capai 19,14 persen
Positivity rate Covid-19 di Bantul dari Januari-pertengahan Februari 2022 cukup tinggi 19,14 persen.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Dalam satu bulan terakhir terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul .
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bantul per Selasa (22/2/2022) penambahan kasus konfirmasi positif berjumlah 448 orang, 121 orang dinyatakan sembuh.
Sementara untuk total jumlah total yang melaksanakan isolasi 4.183 orang.
Kabid Pelayanan Kesehatan (yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Anugrah Wiendyasari menjelaskan bahwa pihaknya melakukan proporsi kasus, di mana distribusi kasus Covid-19 jika dilihat dari rentan umurnya, didominasi usia produktif yakni 20-60 tahun.
"Secara proporsi kesembuhan (Januari-pertengahan Februari) cukup bagus angkanya di kisaran 95 persen," ucapnya, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Abdul Halim Prediksi Puncak Penyebaran Covid-19 di Bantul Terjadi Dua Minggu Lagi
Sementara untuk angka kematian, data per 1 Januari hingga 16 Februari kemarin, jika dihitung berdasarkan jumlah kematian dibanding kasus positif maka kematian tertinggi di Kapanewon Dlingo.
Sedangkan angka kematian terendah di Kapanewon Kasihan, meskipun memiliki jumlah kasus positif yang tinggi.
Selain itu ia juga menyatakan bahwa per 1 Januari hingga pertengahan Februari kemarin, kasus meninggal terbanyak justru adalah dari pasien tanpa komorbid.
"Nah ini yang harus kita waspadai, ini sangat berkaitan dengan kondisi individu pada saat terpapar, meski tanpa komorbid bisa sampai ke tingkat fatal dan berakhir pada kematian," imbuhnya.
Sementara komorbid kedua yang berkontribusi ke kematian adalah diabetes melitus, kemudian hipertensi dan jantung, dan terakhir ada komorbid ginjal.
Adapun update dari 1 Januari hingga 22 Februari kemarin, terdapat 16 kematian karena Covid-19 .
Untuk data kasus meninggal, terbanyak masih di usia lansia di mana tertinggi 70-79 tahun, kemudian yang lain di usia 50-70 tahun.
Baca juga: Sebanyak 18 Guru di SMAN 1 Bantul Jalani Karantina karena Kontak Erat dengan Siswa Positif Covid-19
Untuk positivity rate dari Januari-pertengahan Februari 2022 cukup tinggi 19,14 persen.
Di mana sebelumnya pada januari tahun lalu sebesar 53,94 persen.
Dan tahun ini titik terendah 0,28 persen di Bulan Januari kemudian melejit di Bulan Februari sebesar 19,14 persen.
"Jadi memang kita mengalami kasus melandai sejak bulan september, pada saat merebaknya delta di mana puncaknya Juli Agustus, kemudian menurun di bulan September. Hingga Januari kasus terus melandai, dan tiba-tiba di Februari meningkat cukup tajam," urainya.
Menurutnya begitu di luar negeri muncul varian Omicron , maka tinggal menunggu waktu saja Indonesia akan turut terpapar, termasuk berdampak di Kabupaten Bantul .
Namun demikian, ia menyatakan bahwa varian Omicron ini tingkat penularannya cukup tinggi dan cepat.
"Beberapa spesimen kemudian kita kirim untuk dilakukan testing untuk diketahui jenis varian apa yang menginfeksi masyarakat kita di Kabupaten Bantul . Dari data yang ada per 14 Februari untuk probable omicron ada 266 kasus kemudian meninggal dunia karena probable Omicron ada 3 dan ternyata masih ada yang meninggal karena varian Delta, ada 1 orang," ungkapnya.
Baca juga: Dinkes Bantul Arahkan Pasien Covid-19 Sesuai Kategori Keparahan untuk Perawatan Maksimal
Namun demikian, jika dibandingkan saat gelombang kedua atau saat varian Delta merebak, angka keparahan untuk Omicron lebih ringan dibandingkan varian Delta.
"Untuk varian Omicron lebih ringan dibandingkan Delta, dan ditambah juga status vaksinasi masyarakat semakin baik, sebagian besar sudah dosis dua dan beberapa dosis 3," ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya pun mengimbau agar masyarakat Bantul segera mendaftarkan diri untuk mendapat suntikan dosis ketiga atau booster.
Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Bantul , Abednego Dani Nugroho, mencatat capaian vaksinasi per 23 Februari 2022, sebanyak 743.392 orang sudah mendapatkan vaksinasi dosis 1 atau 96,92 persen dari target 767.047.
Sementara untuk vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 694.127 orang atau 90,49 persen dari target.
Sedangkan dosis ketiga atau booster masih rendah yakni 68.445 orang atau 8,92 persen.( Tribunjogja.com )
