Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 22 Februari 2022: Keluarkan Lava Pijar 8 Kali, Jarak Luncur Maksimum 2 Km

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat guguran lava pijar terjadi 8 kali sejak pukul 00.00 hingga 06.00

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
tangkapan layar
Visual Gunung Merapi 21 Februari 2022 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi kembali mengeluarkan lava pijar, Selasa (22/2/2022).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat guguran lava pijar terjadi 8 kali sejak pukul 00.00 hingga 06.00.

Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan jarak luncur maksimum guguran lava pijar adalah 2.000 meter.

Arah luncuran ke barat daya. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Angin Puting Beliung Terjang Dusun Kwangen Lor Gunungkidul

"Gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Guguran lava pijar teramati 8 kali dengan jarak luncur maksimum 2000 meter ke barat daya," katanya, Selasa (22/02/2022).

Jumlah guguran terjadi 16 kali, amplitudo  4-23 mm dengan durasi : 49-153 detik. Hembusan sebanyak 1 kali amplitudo : 4 mm, dengan durasi : 17.8 detik. Hybrid/Fase Banyak Terjadi 5 kali, amplitudo 4-20 mm, S-P : 0.4-0.6 detik, durasi : 6-11.9 detik.

Vulkanik dangkal terjadi 4 kali, amplitudo : 35-75 mm, dengan durasi : 9.2-21.9 detik.

"Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 17-21 °C, kelembaban udara 69-90 %, dan tekanan udara 567-717 mmHg," lanjutnya.

Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Baca juga: Berikut Tata Cara Wudhu yang Baik dan Benar serta Bacaan Niat Sholat Dhuha

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. 

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi ," ujarnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved