Wahid Bocah Kelas 2 SD yang Ditinggal Pergi Ayah, Kini Harus Bekerja Keras dan Rawat Ibu Lumpuh
Seorang bocah di Kulon Progo harus rela menghabiskan masa kecil untuk berkerja dan merawat ibunya yang lumpuh.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Seorang bocah di Kulon Progo harus rela menghabiskan masa kecil untuk berkerja dan merawat ibunya yang lumpuh.
Ia tak ada waktu untuk bermain seperti teman-teman sebayanya.
Waktu lebih banyak dihabiskan untuk bekerja mulai dari mencari rumput hingga memetik kelapa menggantikan ibunya yang tak bisa berjalan.
Namanya Muhammad Wahid.
Ia tinggal di rumahnya dengan kondisi dinding masih terbuat dari anyaman bambu dan beralaskan tanah.
Bocah berusia 8 tahun ini tinggal bersama ibunya, Wagini (39), kakaknya Iwan Nursalam (13) dan kakeknya yang berusia 89 tahun.
Bahkan dia tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya yang tega meninggalkannya sejak Wahid masih berusia setahun.
Dia harus rela menghabiskan masa kecilnya untuk membanting tulang memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Sedangkan, kakak Wahid juga sudah tidak mengenyam bangku sekolah.
Dia putus sekolah sejak di kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemudian bekerja ikut tetangganya memetik kelapa.
Sehingga hanya Wahid yang setia menemani dan merawat ibunya yang sedang sakit lumpuh sejak 2020 lalu.
"Kalau kakaknya Wahid kerja memetik kelapa sehari bisa tidak pulang. Pulang kalau ada keinginan. Paling lama seminggu baru pulang. Dari hasil kerja kakaknya Wahid, biasanya saya minta untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan sebagian ditabung," kata Wagini saat ditemui di rumahnya di RT 43/15 Dusun Sambiroto, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Minggu (20/2/2022).
Wagini menceritakan putra bungsunya tidak sempat bermain bersama teman-teman seusianya.
Sebab, Wahid harus mengerjakan pekerjaan rumah. Serta membantu kakeknya mencari rumput dan kayu.