Kabar Terbaru Kasus Covid-19 di Yogyakarta, Antrean Isoter Makin Panjang

Seiring melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta, Tower I Rusunawa Bener, Tegalrejo, yang tengah dialihfungsikan sebagai selter isolasi terpusat

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Pemotor melintasi mural tentang pandemi COVID-19 di Kota Wonosari, Gunungkidul pada Februari 2022 

Tribunjogja.com Jogja -- Seiring melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta, Tower I Rusunawa Bener, Tegalrejo, yang tengah dialihfungsikan sebagai selter isolasi terpusat (isoter) pun dipenuhi pasien.

Hingga Minggu (20/2/202), para pasien bahkan harus mengantre untuk masuk ke sana.


Kasi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Okto Heru Santosa mengungkapkan, sejatinya masih ada beberapa unit kosong, dari total 42 unit yang tersedia di Tower I.

Namun, pihaknya tetap tidak bisa menerima pasien karena sudah ada daftar tunggu.

"Waiting list sudah 13 pasien. Baru bisa besok (hari ini) antarnya," ucap Okto.


Dia pun menjelaskan, banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19 membuat keterisian Selter Rusunawa Bener semakin tinggi.

Ia mengakui, meski tidak semua menjalani isolasi di selter, jumlah nakes yang masuk mengalami peningkatan beberapa hari terakhir.


"Minggu ini ada (nakes) masuk dua, minggu kemarin satu. Sekarang ada tiga di sini, nanti (kemarin) sore masuk lagi. Mungkin, karena sudah mengerti konsep isolasi, lalu banyak yang isolasi mandiri di rumahnya sendiri," jelasnya.


Karena panjangnya daftar antrean tersebut, pihaknya beberapa kali harus menolak pasien yang ingin melakoni masa isolasinya di Selter I Rusunawa Bener. Namun, ia tetap memberikan alternatif di selter lainnya.


"Banyak yang menghubungi, mau masuk selter, tapi itu kebanyakan pelaku perjalanan, atau tamu-tamu hotel, ya. Sementara kita alihkan ke selter yang dikelola DIY, atau diikutkan ke antrean waiting list," terang Okto.


"Makanya, yang Tower II sedang dikebut persiapannya, supaya bisa segera dimanfaatkan. Kemarin masih kurang beberapa titik yang kita minta tambahan CCTV (closed circuit television), sama ini masih memantau kualitas air," lanjutnya.


BOR RS


Satgas Covid-19 Derah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjamin kapasitas Bed Occupansi Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit (RS) cukup aman.

Meski angka kasus positif Covid-19 di DIY terus meningkat, namun Satgas Covid-19 DIY meyakini beban RS yang menangani pasien Covid-19 varian Omicron tidak seberat saat penanganan pasien Delta.


Wakil Ketua Satgas Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, yang perlu ditekankan saat ini ialah tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) agar penularan tidak terus meningkat.

Selain itu kepedulian masyarakat untuk menjaga kelompok rentan di antaranya lansia dan sejumlah kalangan lainnya juga sangat penting.


Mengingat rata-rata pasien Covid-19 yang meninggal di DIY beberapa minggu terakhir adalah kelompok rentan usia 50 tahun ke atas yang memilki komorbid.

"Karena Omicron ini 95 persen tanpa gejala. Jadi sangat penting untuk tetap patuhi prokes," katanya, Minggu (20/2).
Biwara menyampaikan, beban pasien varian Omicron bukan terletak pada RS.

"Jadi tidak seperti dulu Delta gejalanya berat, sehingga BOR penuh. Kalau sekarang BOR rendah karena Omicron beban ada di isoman dan isoter," jelasnya.


Menurut Biwara saat penanganan Covid-19 varian Delta, penggunaan oksigen dan perawatan di RS sangat perlu. "Tapi kalau sekarang penanganan lebih kepada pencegahan. Satgas desa berperan penting," tegasnya.


Sementara itu, Koordinator Bidang Hukum (Gakkum) Satgas Covid-19, Noviar Rahmad saat diwawancara menjelaskan, pihaknya terus melakukan upaya pengawasan dan penertiban masyarakat.

Senjak Perda Penanggulangan Covid-19 disahkan oleh legislatif, mereka kini mulai melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat, guna meminimalisasi penularan.

"Penegakan Perda Covid-19 dan monitoring tetap berjalan, terutama penerapan prokes, penggunaan PeduliLindungi itu menjadi fokus kami," kata dia.

Update kasus DIY

Jumlah orang yang terinfeksi virus Corona di DIY pada Minggu (20/2) dilaporkan bertambah 1.807 kasus.

Dengan demikian, maka total kasus terkonfirmasi di wilayah ini menjadi 173.533 kasus. Distribusi kasus positif pada kemarin adalah Kota Yogyakarta 394 kasus, Bantul 331 kasus, Kulon Progo 178 kasus, Gunungkidul 92 kasus, dan Sleman 812 kasus.


Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, penambahan kasus baru diperoleh dari hasil periksa mandiri sebanyak 537 kasus dan tracing kontak kasus positif 1.270 kasus.
Sedangkan pasien yang mengalami kesembuhan untuk kemarin dilaporkan bertambah 403 kasus.

Kasus sembuh dilaporkan di Kota Yogyakarta 63 kasus, Bantul 157 kasus, dan Kulon Progo 178 kasus, Gunungkidul 92 kasus, dan Sleman 812 kasus.

"Sehingga total sembuh menjadi 153.498 kasus," jelasnya.
Untuk periode yang sama ada 4 pasien yang dilaporkan meninggal akibat virus Corona.

Kasus kematian ditemui ada 3 di Kabupaten Bantul dan Sleman 1 kasus. Sehingga total kasus meninggal di wilayah ini menjadi sebanyak 5.311 kasus. (aka/hda/tro)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved