Kabar Mary Jane, Terpidana Mati yang Batal Dieksekusi Regu Tembak Lapas Nusakambangan

Mary Jane adalah warga asal negara Filipina yang terangkap tangan membawa heroin seberat 2,6 kilogram di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Dok Tribunjogja.com | IST
Kiri: Foto Mary Jane mengenakan busana kebaya saat perayaan Hari Kartini di LP Wirogunan, Yogyakarta, Selasa (21/4/2015). Kanan: Kondisi Mary Jane di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Yogyakarta di Wonosari, Gunungkidul 2022. 

Tribunjogja.com Yogyakarta - Masih ingat Mary Jane Veloso? Mary Jane adalah warga asal negara Filipina yang tertangkap tangan membawa heroin seberat 2,6 kilogram di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta .

Mary Jane berasal dari keluarga miskin di Filipina yang harus pergi ke luar negeri mencari nafkah.

Dia juga disebut hanya sekolah hingga level SMP, menikah dini dan mendapatkan kekerasan dari suaminya, berjuang untuk menghidupi dua anaknya Mark Darren dan Mark Daniel.

Hingga akhirnya terjebak dalam jaringan Narkoba kemudian ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta karena terbukti membawa narkoba jenis heroin seberat 2,6 kilogram senilai Rp5,5 miliar saat turun dari pesawat terbang rute Kuala Lumpur-Yogyakarta pada 2010.

Statusnya kini terpidana mati setelah menjalani proses persidangan yang berjalan panjang.

Mary Jane sempat mengalami kejadian luar biasa selama menjalani proses hukum.

Mary Jane lolos dari maut jelang menanti giliran maju di depan regu tembak di Pulau Nusakambangan pada 2015.

Ibu dua anak itu pernah ditempatkan di Lapas Kelas IIA Wirogunan Yogya, hingga pada Jumat (24/4/2015) pukul 01.41 WIB dipindah ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Terpidana kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane, mengikuti program pelatihan membuat kerajinan, di Lapas kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, Selasa (12/4/2016)
Terpidana kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane, mengikuti program pelatihan membuat kerajinan, di Lapas kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, Selasa (12/4/2016) (Dok Tribun Jogja)

Malam itu beberapa tahun yang lalu, lapas mendapatkan perintah untuk memindahkan Mary Jane ke Nusakambangan, Jumat dini hari, setelah mendapatkan perintah, pihak lapas langsung membangunkan Mary Jane yang tertidur lelap di Lapas yang bera da di pusat Kota Yogya itu.

Ketika dibangunkan Mary Jane tidak kaget dan tampak tenang.

Perempuan itu juga sudah mengerti ia dibangunkan untuk segera dipindahkan ke lokasi eksekusi mati.

Setelah bangun Mary Jane menyempatkan diri untuk berdoa sebelum akhirnya di bawa ke Cilacap, tak disangka, dia akhirnya balik lagi ke Yogyakarta.

Mobil Baracuda SAT Brimob Polda DIY saat memasuki lapas Wirogunan untuk mengawal pemindahan Mary Jane ke Lapas Nusakambangan
Mobil Baracuda SAT Brimob Polda DIY saat memasuki lapas Wirogunan untuk mengawal pemindahan Mary Jane ke Lapas Nusakambangan (KOMPAS.com/Wijaya Kusuma)

Catatan Tribunjogja.com, Mary Jane kala itu menjadi satu-satunya dari sembilan terpidana mati yang sudah dijadwalkan eksekusi.

Instruksi dari presiden turun pada detik-detik menjelang Mary Jane akan menghadap regu tembak.

Alasannya, ibu dua anak asal Filipina itu masih dibutuhkan keterangannya karena perekrutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved