Berita Internasional

Eropa Berdamai Dengan Covid-19, Sejumlah Negara Umumkan 'Kembali Normal'

Negara-negara Eropa mengumumkan rencana “kembali normal” akhir Februari hingga Maret. Semua negara mencabut hampir semua pembatasan Covid-19.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
AFP/INA FASSBENDER
TES CORONA - Seorang wanita berdiri di depan tanda pusat tes Corona di Kota Essen, Jerman Barat, Rabu (16/2/2022) di tengah pandemi Covid-19. 

TRIBUNJOGJA.COM, BERLIN - Negara-negara Eropa mengumumkan rencana “kembali normal” dengan mencabut hampir semua pembatasan Covid-19. Meskipun, infeksi varian Omicron masih tinggi.

Sebelumnya negara-negara termasuk Swedia, Denmark, dan Norwegia telah mengumumkan pencabutan sebagian besar pembatasan Covid-19.

Pada Rabu (16/2/2022) pagi, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan akan melonggarkan pembatasan Covid-19 karena gelombang infeksi dari varian Omicron tampaknya telah melewati puncaknya.

Setelah pertemuan dengan para kepala negara bagian, Scholz mengatakan Jerman siap untuk melihat ke depan dengan lebih percaya diri terkait Covid-19. Namun, dia mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir.

“Kami sekarang dapat menarik pembatasan selangkah demi selangkah, tetapi kami harus terus berhati-hati,” kata Scholz.

Dalam rencana tiga tahap, pemerintah Jerman setuju mencabut pembatasan pertemuan pribadi di dalam ruangan bagi yang divaksinasi atau pulih dari virus dalam beberapa hari.

Pemeriksaan di toko non-esensial untuk bukti vaksinasi atau hasil tes negatif akan dihentikan, tetapi masker tetap diperlukan.

Orang Jerman yang tidak divaksinasi akan diizinkan masuk ke restoran dengan tes negatif mulai 4 Maret 2022, menurut rencana pemerintah.

Semua pembatasan utama, termasuk persyaratan untuk bekerja dari rumah, akan berakhir pada 20 Maret, tetapi persyaratan untuk menjaga jarak dan memakai masker di dalam ruangan dan di transportasi umum akan tetap berlaku setelah 19 Maret.

Swiss juga mengumumkan akan membatalkan hampir semua pembatasan Covid-19 mereka meskipun virus masih beredar kuat.

Pemerintah Swiss mengatakan kondisinya tepat untuk "normalisasi cepat" kehidupan secara nasional.

Mulai Kamis (17/2), satu-satunya persyaratan virus corona yang tersisa di Swiss adalah kewajiban untuk mengasingkan diri selama lima hari setelah tes positif, dan memakai masker di transportasi umum dan di lembaga perawatan kesehatan.

Namun, aturan tersebut akan berakhir paling lambat akhir Maret.

"Dewan Federal mengambil keputusan untuk mencabut sebagian besar tindakan untuk menahan pandemi virus corona," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan, pemerintahnya akan membatalkan sebagian besar tindakan pencegahan pandemi mulai 5 Maret.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved