Berita Kota Yogya Hari Ini
Pemda DIY Minta Warna Cat di Malioboro Diseragamkan, Pemilik Toko Dukung Kebijakan Pemerintah
Pemda DIY meminta pemilik toko di kawasan Malioboro untuk mengecat ulang toko mereka dengan warna putih tulang. Kebijakan itu menjadi salah satu
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY meminta pemilik toko di kawasan Malioboro untuk mengecat ulang toko mereka dengan warna putih tulang.
Kebijakan itu menjadi salah satu upaya penataan di kawasan sumbu filosofis.
Untuk diketahui, pemerintah tidak menyediakan anggaran khusus untuk program penyeragaman warna tersebut karena pengecatan dilakukan secara kolektif oleh masing-masing pemilik toko.
Baca juga: Terpidana Mati Mary Jane Bertemu Wamenkumham, MJ Diminta Bersabar Soal Kepastian Hukumnya
Menanggapi hal tersebut, Korlap Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY), KRT Karyanto Purbohusodo mengaku siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menata kawasan Malioboro.
Karyanto juga sudah mengimbau anggotanya untuk melakukan pengecetan secara mandiri.
"Kita sebagai pengurus sudah meminta untuk dipercantik agar tidak kumuh," terang Karyanto, Kamis (17/2/2022).
Para pemilik toko dikatakan telah mengecat ulang sejak dua hari lalu. Pihaknya juga telah mendapat pemberitahuan dari pemerintah soal pengecatan tersebut.
"Toko-toko lain kita dorong sudah mengimbau. Sesuai kemampuan masing-masing pribadi," jelasnya.
Lebih jauh, pihaknya masih menanti proses perbaikan fasilitas publik di sekitar pertokoan dari pemerintah setempat.
Sebab beberapa fasilitas ada yang mengalami kerusakan setelah ditempati pedagang kaki lima (PKL) berjualan.
Sebut saja keramik di trotoar yang rusak atau retak. Kursi dan tempat sampah yang berada di dua sisi pun banyak yang rusak serta kotor.
"Terasonya setelah ditinggal teman-teman (PKL) kok terasonya banyak yang rusak. Banyak yang retak. Kalau bangunan toko semuanya baik," jelasnya.
"Saya minta supaya segera diperbaiki, kabel-kabel telepon sama internet semoga bisa ditata ulang supaya tidak terjadi kebakaran. Juga banyak lampu-lampu liar yang ditempel di pilar-pilar toko," sambungnya.
Menurutnya, usai PKL direlokasi, pemilik toko belum merasakan adanya kenaikan omzet penjualan.
"Kita omzet masih biasa belum naik karena bulan ini sepi. Jadd belum ada peningkatan," bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, perbaikan kawasan Malioboro dimulai dari sisi utara yakni dari Bank BPD di sisi barat.
Sedangkan di sisi timur, perbaikan dimulai dari trotoar depan Grand Inna Malioboro Hotel.
Baca juga: JPW Minta KY Kawal Persidangan Kasus Pencabulan di Ponpes Kulon Progo
Percepatan perbaikan rencananya dilakukan hingga Titik Nol Yogyakarta agar penataan kawasan Malioboro bisa segera dilakukan. Targetnya proses perbaikan dapat diselesaikan selama dua hingga tiga bulan.
"Saya lihat perbaikan sudah sampai di dekat kantor DPRD DIY, kita terus lakukan percepatan," ujarnya.
Aji menambahkan, setelah perbaikan fisik selesai dilakukan, Pemda bersama Pemkot Yogyakarta akan menggelar berbagai rangkaian kegiatan.
Mulai dari pentas seni, pameran, hingga fashion show untuk mendatangkan wisatawan dan meramaikan Teras Malioboro 1 dan 2.
Balai Pelestarian Budaya dan Cagar Budaya Kota Yogyakarta pun diminta menggelar galeri seni dan street art di sepanjang Malioboro.
"Jadi Malioboro akan nyaman bagi pejalan kaki dan wisatawan," ujarnya. (tro)