Update Berita Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 16 Februari 2022, Tak Ada Guguran Lava Pijar Maupun Awan Panas Pagi Ini

Gunung Merapi tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas pagi ini, Rabu (16/2/2022).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi yang terpantau pada Selasa (15/2/2022) sekitar pukul 18.00 WIB. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas pagi ini, Rabu (16/2/2022).

Hal ini terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ).

Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat.

Baca juga: Gunung Merapi Masih Aktif, Desa-desa KRB III di Klaten Rutin Ronda Malam

Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 69-86 %, dan tekanan udara 566-716 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-100 m di atas puncak kawah,” paparnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 25 kali dengan amplitudo 3-35 mm berdurasi 21-155 detik.

“Tingkat Aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” katanya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Cakupan potensi bahaya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Baca juga: Radius Kawasan Bahaya Gunung Merapi Diperluas, Berikut Rinciannya

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi .

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tambahnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved