Berita DIY
Berita DIY : Berawal dari Temuan Makam Bayi Misterius di Bantul, Pelaku Aborsi Dibekuk Polisi
Kematian bayi berusia 4 bulan kandungan itu merupakan hasil aborsi dari mengkonsumsi obat secara berlebihan.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com - Belum lama ini warga Dusun Canden, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Bantul digegerkan dengan temuan makam tak dikenal di kompleks pemakaman Ngasem.
Padahal dari hasil penelusuran warga, di sana tidak ada warganya yang meninggal dalam sebulan terakhir.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan menjelaskan bahwa warga melaporkan adanya temuan makam misterius pada 11 Februari 2022 kemarin.
Selain melaporkan hal tersebut ke kepolisian, warga juga turut memantau kondisi makam tersebut.
Sehingga pada 13 Februari 2022 kemarin sepasang pria dan wanita berziarah ke makam tersebut.
"Hari Minggu 13 Februari masyarakat mengamankan 2 orang yang mengunjungi atau berziarah di makam tersebut. Kemudian dibawa ke Polsek selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh Polsek dibantu oleh Polres tentunya," ujar Kapolres Bantu, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: Misteri Munculnya Makam Baru Tanpa Pengumuman Lelayu di Bantul Terungkap
Sebagai upaya mencari kebenaran, polisi pun membongkar makam pada Selasa (15/2/2022) kemarin dan melakukan autopsi terhadap jasad bayi yang ditemukan di dalam makam.
Dari hasil pemeriksaan, kematian bayi berusia 4 bulan kandungan itu merupakan hasil aborsi dari mengkonsumsi obat secara berlebihan.
Ibu dari jasad bayi yakni ASV (18) pun ditetapkan sebagai tersangka.
Perempuan yang baru lulus SMA ini diketahui menggugurkan bayi hasil hubungan gelapnya.
"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan diduga pelaku, kami telah menyatakan ibu atau pun pelaku di makam tersebut sebagai tersangka dan sudah dilakukan penahanan. Identitas adalah saudari ASV (18) baru tamat SMA berdomisili wilayah Imogiri," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa ASF membeli obat untuk menggugurkan kandungan secara online.
Dia kemudian meminumnya dalam jumlah yang banyak yaitu 16 butir obat.
Peristiwa itu dilakukan pada pertengahan bulan Januari atau tepatnya 11 Januari lalu.
"Pengakuannya memakan 16 pil dalam satu hari. Dikonsumsi pada pukul 18.00 selang 2 jam minum lagi 4, minum lagi 4, hingga totalnya 16," urainya.