Headline
46 Murid dan 2 Guru Positif, Penularan di SMAN 2 Bantul Tertangani
Kasus positif Covid-19 di Bantul mengalami lonjakan. Salah satu penyumbang terbesar penambahan kasus ini adalah dari klaster SMAN 2 Bantul.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Kemudian, jam belajar siswa di sekolah dikurangi, maksimal hanya 4 jam pelajaran dan waktu istirahat dihilangkan. "Ini akan mulai kami berlakukan besok Senin (14/2). Surat edaran sedang kami proses. Tapi sebetulnya, sosialisasi sudah kami sampaikan ke sekolah," kata dia.
Sesuaikan situasi
Meski PTM di DIY hanya dilaksanakan dengan kuota 50 persen, namun Pemda DIY memberikan keleluasaan masing-masing sekolah untuk menggelar PTM sepenuhnya sesuai situasi Covid-19 di tiap sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya mengatakan, aturan PTM masih tetap sesuai koridor level PPKM. Kemudian, hal itu disesuaikan kondisi sekolah masing-masing. "Artinya fleksibel. Tetapi konteksnya sesuai SKB, sekolah didorong tatap muka seluruhnya," jelas Didik, Jumat (11/2).
Akan tetapi, karena situasi tiap sekolah berbeda maka proses PTM harus dikembalikan lagi ke sekolah. Langkah seperti itu dinilai Didik cukup efektif. Sebab pihak sekolah sendiri yang mengendalikan kebijakan PTM. "Kalau enggak mungkinkan bisa antisipasi. Misal ada terpapar Covid-19 beberapa kelas, ya, sudah semua PJJ lagi," ujarnya.
Didik menyadari, bayang-bayang virus Covid-19 varian Omicron bisa saja menyebar di lingkungan sekolah. Pemda DIY pada Kamis (10/2) lalu mengumumkan sudah ada 73 sampel dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron. Namun hal itu menurutnya dapat diantisipasi dengan penerapan prokes yang ketat.
"Konteks maksimal ini meningkatkan tugas Satgas Covid-19 tingkat sekolah untuk terapkan prokes. Kedua melibatkan siswa sebagai agen perubahan perilaku hidup sehat," ujarnya.
Dia menambahkan, peran wali kelas dan orang tua juga sangat penting dalam memantau siswa setelah proses belajar di kelas selesai. "Wali kelas ada grup WA bersama orang tua. Saya kira mereka harus memastikan anak selesai sekolah jam sekian, mohon dipastikan apakah sudah di rumah," ujarnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana menanggapi, inisiatif sekolah untuk menggelar PTM secara mandiri dengan menyesuaikan situasi Covid-19 di masing-masing sekolah cukup bagus.
Dirinya menghargai para pemangku kebijakan di sekolah, dan inisiatif tersebut dinilai masih relevan. "PTM mandiri kami menghargai teman-teman di sekolah, apalagi selain PAUD kan sekarang sudah 50 persen," pungkasnya. (nto/rif/hda)
Baca Tribun Jogja edisi Sabtu 12 Februari 2022 halaman 01