Pandemi Covid 19
Kasus Covid Meningkat, Sleman Bakal Aktifkan Lagi Selter Isoter
Kabupaten Sleman diminta pemerintah pusat untuk mengaktifkan lagi selter isolasi terpusat.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Selter di Unisa dimungkinkan akan menggunakan kembali gedung rusunawa yang sebelumnya untuk selter isolasi. Berkapasitas 78 bed. Namun demikian, finalisasinya nanti malam baru akan dirapatkan.
Kota Yogyakarta
Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta meningkat drastis. Hal itu pun diakui oleh Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, yang mengatakan kasus meningkat tajam dua pekan ini.
"Dulu kasus sekitar 5 sampai 15. Sekarang totalnya sekitar 280 hingga 300," katanya, Kamis (10/2).
Meski belum bisa mengidentifikasi secara rinci, Heroe menyebut terjadi pergeseran tren penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta. Jika sebelumnya penyumbang kasus aktif di Kota Yogyakarta adalah pelaku perjalanan, kini kasus aktif banyak terjadi di keluarga.
"Sekarang, kalau salah satu anggota keluarga kena (positif Covid-19), semua anggota keluarga pasti kena juga," sambungnya.
Dengan tingginya penularan di keluarga, penerapan protokol kesehatan di wilayah sangat diperlukan. Untuk itu pihaknya berharap pos PPKM mikro kembali digairahkan. Dengan demikian aktivitas masyarakat bisa lebih terkendali.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarto, menerangkan pihaknya berkoodinasi dengan kemantren agar dapat melakukan pemantauan di wilayah.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan OPD lain agar pengawasan selama PPKM dapat berjalan efektif.
Pun akan berkoordinasi terkait dengan kemungkinan penerapan sanksi bagi pelanggar prokes. Kendati demikian, ia akan mengedepankan tindakan persuasif.
"Tentu kami lebih mengedepankan persuasif, edukasi dan sosialisasi tentu akan kami laksanakan. Titik-titik keramaian menjadi prioritas pemantauan kami. Untuk sanksi seperti tipiring, masih kami koordinasikan," imbuhnya.
Melandai Maret
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, berbagai negara melihat bahwa kasus Covid-19 varian Omicron ini dari segi traffic akan memuncak lebih cepat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, meski Omicron akan lebih cepat menyebar, tetapi dari segi bandwidth atau amplitudo lebih sempit.
"Ini yang tentu kita harapkan puncaknya di bulan Februari dan berharap di bulan Maret akan mulai melandai," ujarnya dalam acara "BRI Microfinance Outlook 2022", Kamis (10/2).