Pilpres 2024
Saat Puan Maharani Sindir Gubernur yang Tak Mau Sambut Dirinya Saat Kunjungan ke Daerah
Meski menyindir secara jelas, namun Puan Maharani tidak menyebutkan siapa nama gubernur yang dimaksud tersebut.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
"Kenapa gitu loh, ini kan jadi pertanyaan. Kok bisa gitu, saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah ada menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23," kata Puan.
"Baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan udah pernah menang," tambah dia.
Puan menyebut, berada di kursi sebagai Ketua DPR merupakan perjuangan seluruh kader partai.
"Ini perjuangan kita sebagai keluarga besar PDI Perjuangan, satu nasional dalam pileg dan pilpres itu. Karena Undang-undang menyatakan partai pemenang pemilu lah yang boleh atau berhak mempunyai Ketua DPR RI," paparnya.
Untuk mendapatkan kursi Ketua DPR tidak mudah karena menguras energi luas biasa.
"Satu Indonesia loh. Artinya ini perjuangan kita semua bukan hanya saya sendirian," tutur dia.
Baca juga: Elektabilitas Masih di Bawah, Partai Golkar Tegaskan Tetap Usung Airlangga Hartarto di Pilpres 2024
Ingatkan kader untuk hindari ambisi terlalu besar
Dalam kesempatan itu, Puan mengingatkan kader pertainya menghindari ego atau ambisi terlalu besar.
Dia menganalogikan, kader harus mengetahui ukuran baju masing-masing.
"Kita harus tahu ukuran baju kita. Kalau ukurannya S ya S, kalau ukuranya M ya M, kalau Large ya Large. Nggak boleh juga terlalu ketat dan juga longgar. Supaya apa? Supaya tahu diri. Jangan sampai teman makan teman," ungkap dia.
"Saya kadang-kadang suka nyelesin gitu, kalau apa kita udah mati-matian kerja berjuang untuk dia, tiba-tiba begitu. Jadi dia lupa sama kita," kata Puan Maharani.
Dalam rapat koordinasi itu, Puan mengaku bangga dengan apa yang dicapai PDI-P Sulut.
Dia pun memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Sulut Olly Dondokambey, yang mampu membawa PDI-P menguasai Sulut.
"Makanya saya bilang kemajuan saat ini di kepemimpinanya Pak Olly. Saya lihat gitu, di mana kita dari merangkak sampai akhirnya bisa seperti ini," kata Puan.
Puan menyebut, di Sulawesi ini akhir-akhir ini jadi warna merah.
Dirinya yakin PDI-P bisa berkuasa saat ini karena soliditas partai.
Sulut menjadi salah satu contoh yang bisa ditampilkan ke daerah lain bagaimana kepemimpinan eksekutif, legislatif dan partai bisa berjalan bersamaan. (*)