Sidebar

Sebaran Kasus Baru Covid-19 di Wilayah Sleman Merembet ke TK 

Sebaran kasus Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Sleman yang ditemukan di lingkup sekolah, merembet hingga ke Taman Kanak-Kanak (TK).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com
Penerapan protokol kesehatan secara benar dan disiplin merupakan salah satu cara efektif untuk menghentikan pandemi virus Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM SLEMAN - Sebaran kasus Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Sleman yang ditemukan di lingkup sekolah, merembet hingga ke Taman Kanak-Kanak (TK).

Hingga saat ini, ada 3 siswa TK di Bumi Sembada dilaporkan terpapar virus SARS-coV-2 penyebab Covid-19. Proses tracing atau pelacakan kasus hingga kini masih berjalan.

"Masih ada tracing, saat ini masih proses tracing. (Karena ini kasus) baru kok," kata Seksi Surveilans dan Imunisasi (Survim), Dinas Kesehatan Sleman, Wirdasari Hasibuan, ditemui setelah rakor evaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tata Muka Terbatas (PTMT) di Sleman, Selasa (8/2/2022).

Menurut dia, tracing di TK berjalan ke sejumlah guru maupun keluarga yang diketahui melakukan kontak erat dengan pasien positif.

Wirda enggan menyebutkan, di mana lokasi TK yang ditemukan kasus Covid-19. Tapi yang jelas, kata dia, TK tersebut berada di wilayah Sleman.

Kasus ini bermula dari seorang murid TK yang kontak erat dari lingkungan keluarga. Kemudian, di-tracing hingga ke sekolah.

Saat ini ditemukan ada 3 murid positif Covid-19. Menurut dia, murid yang terpapar berusia di bawah 7 tahun. Kondisinya cukup baik.

Tidak mengalami gejala berat. Mereka, menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. "(TK sementara ditutup dua pekan) iya. Masa inkubasinya kan 14 hari," ujar Wirda.

Hingga kini telah ditemukan ada 13 klaster penularan Covid-19 di wilayah Sleman. Sepuluh di antaranya ditemukan di sekolah.

Meskipun, sebagian di antaranya telah selesai atau tinggal menunggu masa isolasi.

Klaster penularan Covid-19 yang ditemukan di sekolah, menurut dia, umumnya tidak murni bersumber dari sekolah, tapi dari keluarga maupun skrining pelaku perjalanan.

Wirda mengatakan, sejauh ini temuan klaster di sekolah dengan jumlah terbanyak ada di boarding school di Kapanewon Mlati.

Sementara lainnya, jumlah pasien yang ditemukan relatif masih kecil. Pasien yang telah terkonfirmasi positif sebagian ada di Selter Asrama Haji dan sebagian lainnya menjalani isoman.

"Kondisinya baik. Alhamdulillah sehat juga. Gejalanya juga ringan. Banyak yang tidak bergejala juga," ungkap dia.

Bosan Belajar di Rumah, PTM 50 Persen di Yogyakarta Dinilai Kurang Efektif

Skenario PTM

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved