Cara Alami Menurunkan Demam yang Bisa Anda Coba
Demam bukanlah penyakit, tetapi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi bakteri atau virus penyebab penyakit dengan membuat dirinya lebih panas
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
Tribunjogja.com - Demam bukanlah penyakit, tetapi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi bakteri atau virus penyebab penyakit dengan membuat dirinya lebih panas.
Demam adalah ketika suhu tubuh melebihi normal (37 Celcius) hingga bisa mencapai 40 Celcius.
Medical News Today, ada kalanya seseorang perlu mencari cara untuk menurunkan demam.
Komisi Kesehatan Masyarakat Boston (BPHC) menyatakan bahwa jika bayi berusia di bawah 3 bulan dan memiliki suhu rektal lebih tinggi dari 37 Celcius, orang tua atau pengasuh harus segera membawanya ke dokter.
Orang dewasa juga bisa mengalami komplikasi dari demam tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa suhu 40 Celcius atau lebih tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf, jadi seseorang harus mencari cara untuk menurunkan demamnya.
Mengutip Healthline, berikut cara menurunkan demam tinggi yang bisa dijajal:
1. Istirahat yang cukup
2. Tetap terhidrasi.
Asupan cairan diperlukan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang karena keringat. Jika sulit menahan cairan, bisa mengisap kepingan es.
3. Hindari menggunakan pakaian terlalu tebal dan menjaga suhu ruangan tetap sejuk
4. Mandi air hangat atau mengompres dahi dengan air dingin. Mandi air dingin, mandi air es, atau mandi alkohol, harus dihindari karena berbahaya
5. Minum obat yang dijual bebas, seperti asetaminofen dan ibuprofen untuk menurunkan demam. Perhatikan dosis yang tepat, dan jangan digunakan bersamaan dengan obat penurun demam lainnya. Anda tidak boleh memberikan aspirin kepada bayi atau anak kecil tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Bayi di bawah usia 6 bulan tidak boleh diberikan ibuprofen. Makan makanan yang sehat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, seperti roti, telur, sup ayam, yang mudah dicerna.
Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin cenderung mengalami demam lebih sering dari pada orang lain.
Baca juga: Cara Membedakan Gejala Omicron dengan Flu Musiman, Jangan Keliru!
Kapan harus segera menemui dokter untuk demam?